Kamis 08 Jul 2010 23:26 WIB

Muhammadiyah Ditantang Atasi Masalah Kependudukan

Rep: MY1/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Tren pertumbuhan jumlah penduduk dunia dinilai menjadi tantangan bagi pemerintah dalam dekade ke depan. Masalah demografi tersebut diprediksi bakal memperlebar kesenjangan kesejahteraan rakyat. Lantaran hal itu, Muhammadiyah sebagai gerakan masyarakat diharapkan turut bekerja sama dengan pemerintah untuk menjawab tantangan itu.

''Tantangan utama yang dihadapi negara ke depan adalah kesenjangan kesejahteraan. Muhammadiyah pasti akan turun tangan menangani tantangan itu. Kiprahnya dalam amal sosial sudah terbukti,'' ujar Wakil Presiden Boediono saat menutup Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, di Sportorium UMY, Kamis (8/7).

Dijelaskannya, terdapat empat tantangan dari tren demografi dunia yang harus dijawab oleh setiap negara. Pertama, jumlah penduduk negara maju akan berkurang dibandingkan penduduk negara berkembang. Hal tersebut menjadi faktor penting bergesernya kekuatan ekonomi dunia dari negara maju ke negara berkembang. ''Kebangkitan raksasa ekonomi Cina dan India adalah tanda-tanda itu, yang lain pasti menyusul,'' jelasnya.

Tren demografi tersebut, lanjut Boediono, juga berdampak pada komposisi penduduk di negara maju. Dijelaskannya, tantangan kedua dari tren demografi tersebut adalah populasi negara maju akan didominasi penduduk berusia tua. Hal ini akan melahirkan rendahnya pertumbuhan ekonomi negara maju dan di saat yang bersamaan meningkatkan permintaan buruh migran. ''Indikasinya adalah pergerakan manusia antar negara akan makin meningkat dengan segala konsekuensi sosial, politik, dan keamanan,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement