Kamis 08 Jul 2010 07:49 WIB

Lawang Sewu Disiapkan Jadi Galeri Industri Kreatif

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--PT Kereta Api (KA) selaku pemilik bangunan Lawang Sewu saat ini sedang merenovasi bangunan bersejarah ini untuk disiapkan menjadi galeri industri kreatif di Kota Semarang. Kepala Humas PT KAI daerah operasi (DAOP) IV Semarang, Sapto Hartoyo, Rabu, mengatakan, renovasi yang dilakukan pada bangunan Gedung A dan C diperkirakan memakan waktu sembilan bulan sejak awal pelaksanaan renovasi pada 1 Juni 2010.

Ia menambahkan, renovasi dikoordinasi langsung oleh Pusat Pelestarian Benda Bersejarah (PPBB) yang berada di bawah kendali "Executive Vice President" PT KA dengan anggaran sebesar Rp3,9 miliar. "Melestarikan Lawang Sewu dimaknai sebagai cara melindungi cagar budaya ini tanpa menghilangkan nilai-nilai sejarah dan budaya di dalamnya," ujar Sapto.

Salah seorang staf PPBB PT KA yang mengelola Lawang Sewu, Ratri Septina Saraswati, mengatakan renovasi Lawang Sewu dilakukan dalam tiga tahap dan diawali dengan lelang jasa kontraktor. Tahap pertama adalah renovasi gedung, tahap kedua adalah menyusun lanskap, dan penyelesaian terakhir pada segi teknis listrik dan mekanik.

Namun, menurut Ratri, waktu sembilan bulan yang ditargetkan PT KA hanya dapat digunakan untuk penyelesaian tahap pertama. "Tahap ini mencakup pengerjaan dinding, lantai, anak tangga, plafon, pintu, dan jendela hingga pengecatan gedung," katanya.

Ia menambahkan, pengerjaan dinding menjadi konsentrasi utama karena dinding gedung sudah mulai keropos termakan usia. Material bangunan yang digunakan untuk merenovasi Lawang Sewu pun secara khusus dibuat sama dengan material aslinya dahulu, yakni berupa campuran bata merah, pasir, dan kapur. Hal ini bertujuan agar gedung tersebut semakin kokoh seperti pertama kali dibangun pada 1904.

Sapto menambahkan, secara jangka panjang Lawang Sewu akan dijadikan sebagai pusat eksibisi industri kreatif di Semarang. Pihaknya pun telah melakukan kerja sama dengan Departemen Perdagangan untuk pengelolaannya.  "Pengembangan industri kreatif perlu tempat yang memadai. Hal ini pun menjadi berkesinambungan dengan rencana renovasi cagar budaya seperti Lawang Sewu." ujarnya.

Upaya untuk melenyapkan kesan magis dan angker di dalam bangunan Lawang Sewu selama ini sudah dilakukan, misalnya dengan menggelar berbagai kegiatan bisnis dan budaya di bangunan ini. Di zaman Orde Baru, Lawang Sewu pernah akan disulap menjadi hotel berbintang, namun mendapat protes luas kalangan masyarakat, sejarawan, dan budayawan.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement