Selasa 06 Jul 2010 06:01 WIB

Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Air di Makam Mbah Kwitang

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Munculnya mata air di areal Makam Habib Abdurahman bin Abdullah Al Habsy, Cikini, Jakarta Pusat, membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus turun tangan. Pasalnya, warga sekitar lokasi mengkeramatkan mata air tersebut.

Guna menindaklanjutinya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo segera menerjunkan tim investigasi ke lokasi itu. ''Akan dikirim tim investigasi untuk menyelidiki persoalan ini,'' ujar Fauzi, Senin (5/7).

Sebelum adanya laporan dari tim investigasi, kata gubernur yang akrab disapa Foke itu, pihaknya tidak bisa mengambil tindakan. Artinya, aktivitas masyarakat yang berbondong-bondong mendatangi lokasi itu untuk mengambil air yang dianggap keramat itu akan terus berlanjut.

Namun, Foke menegaskan, keberadaan mata air yang sekitar lebih kurang 3 meter dari permukaan tanah itu tidak terkait dengan bencana banjir yang kerap melanda Jakarta beberapa tahun silam. “Tidak ada kaitannya dengan banjir,” kilahnya.

Sejak beberapa hari lalu, ratusan warga terus mendatangani lokasi mata air yang bersebelahan dengan makam seorang ulama ternama yang dikenal sebagai Mbah Kwitang. Aktivitas mengambil air dengan menggunakan botol plastik, galon, hingga mandi di lokasi terus dilakukan masyarakat sekitar, baik orang dewasa maupun anak-anak.

Tak hanya warga sekitar saja yang mendatangi lokasi. Banyak masyarakat yang berasal dari sejumlah wilayah di Ibukota yang berkunjung untuk melepas rasa penasaran. Uniknya, banyak warga yang mengambil air itu tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi. Di antaranya terdapat aktivitas jual beli air oleh sejumlah anak-anak yang senang mengunjungi lokasi. Beberapa ditemukan penjualan air itu seharga Rp 2-5 ribu per botol. Kendati penjualan tidak marak, namun ada saja beberapa orang pendatang yang mau membeli air tersebut.

Januar, 11 tahun, warga Cikini mengaku menawarkan air ke setiap pengunjung yang bukan warga setempat. ''Ada saja yang mau, lumayan dapat uang,'' tutur polos bocah kelas VI SD itu.

Murni air tanah

Mata air dari sekitar areal Makam Habib Abdurahman Bin Abdullah Al Habsy di kawasan Jalan Keramat Lima, Cikini, Jakarta Pusat, masih menjadi misteri bagi warga sekitar. Layaknya sesuatu yang mengundang kajaiban, ratusan warga tetap berbondong-bondong mendatangani areal makam tersebut.

Warga sekitar juga meyakini bahwa mata air itu mengandung barokah yang mampu mengobati segala macam penyakit. Apalagi beredar kabar bahwa terdapat 13 mata air yang muncul di lokasi itu. Berdasarkan pantauan, sejumlah kaum ibu yang berasal dari berbagai majelis taklim juga ikut mendatangi lokasi.

Bahkan warga sekitar yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa berbondong-bondong ke lokasi sambil membawa botol plastik bekas minuman kemasan. Agar tidak membanjiri lokasi makam yang akan dipindah tersebut, air disedot dengan menggunakan pompa. Sehingga warga yang akan mengambil air bisa langsung mengambilnya.

Kendati demikian, kondisi tersebut tidak mendapatkan penjagaan dari aparat keamanan. Bukan hanya warga yang berdekatan dengan lokasi itu yang datang berkunjung, sejumlah warga yang berasal dari penjuru Ibukota juga ikut penasaran terkait dengan kemunculan mata air tersebut.

Sementara itu, Ameng, 40, warga sekitar areal makam mengaku menyaksikan perkembangan muncul mata air itu sejak beberapa hari sebelum air terpancar dengan kapasitas cukup besar. Sejak kemunculan mata air itu, sejumlah kalangan berpendapat adanya kemungkinan berasal dari instalasi air yang dikelola oleh PDAM dan mitra swastanya. Namun berdasarkan hasil uji coba laboratorium PT Palyja, air tersebut terindikasi sebagai air tanah. Artinya bukan air yang selama ini dikelola oleh operator air tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement