REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Entah apa penyakit yang sedang menghinggapi artis-arti terkenal di Korea Selatan. Mereka masih muda, populer, dan menjadi kaya raya karena profesinya itu. Namun sayangnya, seperti tak pernah berpikir panjang, mereka mengakhiri hidupnya di usia muda dengan cara bunuh diri.
Fenomena itu sedang menjangkiti artis muda di negeri ginseng itu belakangn ini. Terakhir, seorang bintang pop negeri itu, Park Yong Ha, yang menempuh jalan itu. Artis yang namanya tersohor hingga ke Jepang dan Asia Tenggara termasuk Indonesia itu ditemukan tewas di rumahnya di Seoul, Rabu, dengan dugaan bunuh diri.
Mayat Park ditemukan oleh ibunya dengan kabel listrik terlilit di sekitar lehernya. Namun tidak ada pesan atau surat bunuh diri yang ditinggalkannya. Demikian tulis The Korea Herald mengutip laporan polisi. Park (32) baru-baru ini mengabdikan dirinya untuk merawat ayahnya yang sakit kanker perut tahap akhir. Dia juga dilaporkan mengalami masalah dengan tidur.
Park melakukan debut pertama di dunia seni peran pada 1992, namun memperoleh kepopuleran pada 2002 melalui serial drama televisi "Winter Sonata", yang juga terkenal di Jepang dan sejumlah negara di Asia Tenggara. Dia juga mengembangkan karirnya sebagai seorang penyanyi di Jepang, yang mana dia berhasil memiliki 10 album hit dalam lima tahun terakhir serta memenangkan empat kali berturut-turut Penghargaan Cakram Emas Jepang. Prestasi itu merupakan yang pertama bagi seorang penyanyi pop Korea Selatan.
Dia dijadwalkan memulai pengambilan gambar serial drama televisi Korea Selatan berjudul "Comrades, Almost a Love Story" pada Juli mendatang, yang merupakan film lawas populer Hong Kong. Kematian Park terjadi setelah serangkaian peristiwa bunuh diri para artis papan atas Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Data dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OEDC) pada 2009 menunjukkan bahwa angka rata-rata bunuh diri di Korea Selatan saat ini meningkat tajam dari akhir 1990-an. Korea Selatan sekarang merupakan negara dengan angka rata-rata bunuh diri tertinggi di antara negara-negara OECD, yaitu 22 kematian per 100 ribu orang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
