REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Amerika Serikat  akan menggelontorkan dana sebesar 146 juta dolar AS selama tiga tahun untuk program-program lingkungan dan perubahan iklim di Indonesia. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada hari Senin, dana itu disalurkan melalui program kemitraan bernama SOLUSI.

Pengucuran dana ini terkait perjanjian antara dua penghasil terbesar gas rumah kaca. Sebelumnya, Norwegia telah berkomitmen pada mei untuk mengucurkan 1 miliar dolar AS bagi program yang sama.

Indonesia dianggap sebagai pemain kunci dalam perjuangan untuk memperlambat perubahan iklim karena hutan tropis dan lahan gambut yang kaya karbon dalam jumlah besar berada di wilayah ini. Hutan tropis dan lahan gambut merupakan perangkap karbon dioksida.

Pernyataan Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat akan mengalokasikan 119 juta dolar AS menuju sebuah kemitraan yang disebut SOLUSI, yang merupakan singkatan dari Science, Oceans, Land Use, Society, and Innovation.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, kedua pemerintahan akan mempelajari kemungkinan semakin mengurangi pembayaran utang Indonesia ke Amerika Serikat pada kondisi uang yang disimpan akan digunakan untuk pelestarian lingkungan. Program pembangunan energi bersih dan penelitian laut juga akan ditanggung oleh dana SOLUSI, kata pernyataan itu.

Washington juga akan menempatkan 7 juta dolar AS untuk pembentukan pusat perubahan iklim regional, yang menghubungkan prioritas kebijakan strategis di bidang perubahan iklim dengan  fokus awalnya pada emisi dari lahan gambut. Sedang10 juta dolar lainnya akan disisihkan untuk proyek-proyek yang terkait dan kemitraan, termasuk melalui kemitraan publik-swasta yang difokuskan pada mengatasi tantangan-tantangan yang terkait dengan perubahan iklim di Indonesia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika