Jumat 18 Jun 2010 05:14 WIB

Permintaan Seragam dan Perlengkapan Sekolah Menurun

Rep: Soraya Bunga Larasati / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ada berkah tersendiri yang dirasakan para pedagang perlengkapan sekolah setiap menjelang tahun ajaran baru. Biasanya, saat-saat inilah para pedagang panen keuntungan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat.

Kenaikan keuntungan dirasakan Wenda (30 tahun), pedagang seragam sekolah di Pasar Blok A, Jalan RS Fatmawati, Melawai, Jakarta Selatan. Sejak awal bulan ini, ia mengaku, omset daganganya mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

''Kalau hari biasa bisa dapet omset Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta, sekarang naiklah bisa sampai dua jutaan,'' ujar Wenda kepada Republika, Kamis (17/6).

Hal yang sama juga dirasakan Effendi (40). Menurut pedagang buku, tas, dan seragam sekolah di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ini ia mengalami kenaikan omeset dua kali lipat dari biasanya. ''Lumayanlah , memang kan biasa permintaan pasti naik menjelang tahun ajaran baru,'' ujarnya.

Namun, kenaikan permintaan yang dirasakan para pedagang tahun ini tidak sebesar pada tahun sebelumnya. Meskipun permintaan naik seperti biasanya, namun ada penurunan permintaan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut turut dirasakan Wenda. Menurutnya pada tahun 2009 lalu, pada tahun ajaran baru ia bisa mendapat keuntungan Rp 10 juta hingga Rp 20 juta. ''Tahun ini paling banyak ya dua jutaan,'' ujarnya.

Penurunan permintaan ini dirasa aneh oleh para pedagang. ''Tidak tahulah sebabnya, tapi keuntungan jelas jauh menurun, sampai 200 persen,'' jelas Effendi.

Namun, Effendi menambahkan bisa saja hal tersebut diperkirakan karena belum datang masa puncaknya pembelian perlengkapan sekolah ini. ''Biasanya memang sudah-dekat-dekat mau masuk sekolah baru banyak yang belanja,'' jelasnya.

Para pedagang berharap, semoga perkiraan mereka mengenai saat puncak pembelian perlengkapan sekolah tersebut tidak meleset. ''Yah mudah-mudahan saja saatnya banyak tetep banyak seperti tahun-tahun sebelumnya, malah kalau bisa ya meningkat,'' tandasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement