Sabtu 08 May 2010 00:23 WIB

Kasihan Petani, Harga Cabe di Tuban Anjlok

Rep: Masduki/ Red: Budi Raharjo
Cabe
Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Cabe

TUBAN--Saat panen raya tiba, cabe di Kabupaten Tuban harganya malah anjlok hingga Rp 1.700 per kilogram. Padahal, sebulan sebelumnya harga cabe masih mencapai Rp 15.000 per kilogram. Akibatnya, para petani membiarkan cabenya mengering di ladang, sambil menunggu harga naik kembali.

Sejumlah petani mengaku tidak bisa berbuat apa-apa setelah pedagang hanya membeli hasil panen yang rata-rata hanya berkisar Rp 1.700 per kilogram. Ini tak sebanding dengan biaya produksi yang mesti dikeluarkan. Ulah pedagang yang membeli cabe langsung di ladang dengan harga tersebut membuat petani makin sengsara. Bahkan, sebagian besar mengambil sikap membiarkan cabenya mengering di ladang.

''Biar saja cabe ini kering di sawah, dari pada terus merugi karena harganya jelek. Siapa tahu nanti tiba-tiba harga naik, sehingga kita masih bisa menjual cabe kering,'' kata Suwarno (55 tahun) berharap Jumat (6/5). Suwarno menyampaikan keluhannya didampingi sejumlah petani Desa Boto, Kecamatan Merakurak.

Kondisi serupa dilakukan para petani di Desa Sugiharjo, Merakurak; Desa Dahor dan Ngandong, Kecamatan Grabagan; Desa Mliwang, Kerek, dan sejumlah petani lain asal Soko dan Parengan yang ditemui secara terpisah. Mereka seakan sepakat membiarkan cabenya kering di sawah. Mereka mengungkapkan, pada dua bulan sebelum masa panen tiba harga cabe di tingkat petani masih pada kisaran angka Rp Rp 8.000 per kilogram. ''Kalau ada petani yang saat ini menjual cabe dari ladangnya, berarti memang sudah benar-benar kepepet duit,'' ungkap Sarkam (49 tahun), petani yang ditemui di sawah di Desa Dahor, Kecamatan Grabagan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement