Jumat 14 May 2010 04:03 WIB

Keunggulan Jamur Dibanding Daging

Rep: erik/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Jamur sangat memungkinkan bisa mengganti peran daging dalam situasi tertentu. Tanaman ini bahkan sudah bisa diolah menjadi bakso, makanan sepinggan yang bahan utamanya juga dari daging. Menurut salah seorang dosen mata kuliah Pengolahan Pangan, jurusan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, Siti Zaenab, kandungan protein dalam jamur lebih tinggi dibandingkan daging.

Keunggulan lainnya, dari sisi harga, jamur lebih murah dibandingkan daging. Menurutnya, jika masyarakat semakin banyak yang paham manfaat mengonsumsi jamur, konsumsi daging bisa saja berkurang. ''Sampai kapan pun daging memang tak akan tergantikan. Tetapi, fungsi dan kebutuhan akan kandungan proteinnya bisa diganti oleh jamur,'' ujar Zaenab.

Zaenab mengaku pernah melakukan penelitian tentang kandungan jamur tiram, salah satu jenis jamur yang juga dijadikan bahan makanan oleh tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukannya, Zaenab mengatakan, jamur tiram memiliki keutamaan rendah kolesterol dan berkhasiat mengobati berbagai penyakit.

Karena itu, menurutnya, orang yang mempunyai riwayat hipertensi dan kanker bisa mengonsumsi jamur sebagai obat terapi untuk penyembuhannya. ''Karena jamur ini mengandung zat antibakterial dan antitumor,'' ujar alumnus Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

Perempuan berjilbab ini mengungkapkan, ada jenis jamur lainnya yang ber asal dari Cina, yakni jamur shiitake yang kandungan gizinya berada satu tingkat di atas jamur tiram. Menurut dia, dalam jamur shiitake terdapat sejenis polysaccharida yang disebut lentinan. Di Jepang, jamur jenis ini berfungsi sebagai obat pencegahan kanker.

Keunggulan lainnya, kata Zaenab, jamur ini mengandung vitamin B, seratnya larut dan menurunkan kolesterol darah, mampu melawan sel kanker, serta meningkatkan sistem kekebalan infeksi bakteri dan virus. Zaenab mengaku pernah menjual bakso dari bahan jamur shiitake tersebut. Kata dia, dari sejumlah ulasan jurnal yang dibacanya, jamur shiitake dikatakan mengandung zat antipenuaan dini dan HIV/AIDS.

''Sedangkan pada jamur tiram, dari penelitian terakhir, tidak mengandung zat tersebut,'' ujarnya. Karena itu, wajar jika dari segi harga, jamur shiitake dijual lebih mahal dari pada jamur tiram. Jika jamur tiram harga per kilogramnya sekitar Rp 12 ribu, maka jamur shiitake bisa mencapai Rp 60 ribu per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement