Rabu 12 May 2010 22:05 WIB

Guru Demo ke Jakarta, Sejumlah Sekolah di Serang Libur

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Beberapa sekolah di Kota Serang terpaksa diliburkan sebab para gurunya melakukan unjuk rasa ke Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta, Rabu (12/5). Mereka menolak penghapusan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

Bahkan sejumlah guru di sekolah dasar lain memberitahukan kepada murid-muridnya bahwa para guru akan melakukan unjuk rasa ke Jakarta. "Kemarin sama ibu guru disuruh belajar di rumah, karena semua guru akan berangkat demo ke Jakarta," kata Muhamad Farhan salah seorang sisiwa kelas IV SDN Unyur Kota Serang.

Berdasarkan pantauan, sejumlah sekolah yang diliburkan yakni SDN Kebaharan I, SDN Unyur, SDN 9 Kota Serang serta sejumlah sekolah lainnya dari SD hingga SMA/SMK. "Hari ini disuruh belajar di rumah karena gurunya ada rapat ke Jakarta," kata Ibnu Faisal salah seorang murid SDN 9 Kota Serang.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Banten Mahmud Marua mengatakan, pihaknya tidak mengetahui jumlah keseluruhan sekolah di Banten yang diliburkan berkaitan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan para guru. Pihak sekolah dan para guru juga tidak memberitahukan kepada dinas pendidikan terkait rencana unjuk rasa tersebut, sehingga dinas pendidikan tidak mengetahuinya.

"Tidak ada koordinasi dengan kami sehingga tidak mengetahui rencana itu," kata Mahmud. "Begitu juga dengan sejumlah sekolah yang diliburkan," kata Mahmud.

Ia mengatakan, seharusnya sekolah tidak meliburkan siswanya karena aksi yang dilakukan di Jakarta. Aksi tersebut, menurut dia, cukup dilakukan dengan perwakilan guru dari sekolah masing-masing. "Seharusnya para guru tidak meliburkan sekolahnya karena kalender pendidikan tetap jalan," kata Mahmud.

Sekretaris Umum PGRI Banten Suherman mengatakan, jumlah guru yang berangkat ke Jakarta dari wilayah Banten bagian barat meliputi Kabupaten/kota Serang, Pandeglang, Lebak dan Kota Cilegon sekitar 7.500 orang guru. "Ini aksi yang ke dua kali dilakukan PGRI Banten, karena pada 11 Mei 2010 kemarin sekitar 15 ribu guru dari wilayah Tangerang melakukan aksi yang sama ke Jakarta," kata Suherman.

Isi Tuntutan

Ia mengatakan, tuntutan para guru yang paling utama adalah menolak keras penghapusan Ditjen PMPTK berdasarkan Perpres No 24 2010 tentang kedudukan, tugas dan fungsi kementerian negara serta susunan organisasi, tugas dan fungsi eselon satu kementerian negara direvisi terutama dalam bagian keenambelas, kementerian pendidikan nasional pasal 346.

"Penghilangan ditjen PMPTK adalah upaya memarginalkan guru dan tenaga kependidikan secara sistemik," kata Suherman. Para guru menuntut jika ditjen PMPTK dihapuskan agar ada wadah lain yang mengelola secara langsung oleh badan tersendiri yang disebut badan guru.

Ribuan guru dari wilayah Banten tersebut akan bergabung dengan ribuan guru lainnya dari wilayah Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya. Mereka akan melakukan aksinya di gedung DPR/MPR dan kantor Kementerian Pendidikan Nasional.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement