Rabu 05 May 2010 23:33 WIB

Komisi PA: Bocah Autis, Ratu Bilqis Alami Depresi Akut

SUKABUMI--Komisi Nasional Perlindungan Anak menilai, bocah penderita autis, Ratu Bilqis Siti Nurhadi Ningrat (7), telah mengalami depresi akut akibat tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan orang tuanya. "Ketika saya lihat, Ratu Bilqis memang tidak sakit, tapi karena ibu kandungnya mengalami kekerasan atau tekanan dari suaminya, ia pun menjadi korban"  kata Sekjen Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, saat melihat kondisi kesehatan Ratu Bilqis dan ibunya di rumahnya di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (5/5) pagi.

Bahkan, ibu kandungnya, Nining Kusmiani (47), sempat meluapkan kekesalan terhadap suaminya, Nurhadi (68), di hadapan Arist dengan memeluk dan meraung-raung tak karuan sambil meneteskan air mata. "Melihat kondisi ibunya yang meluapkan kemarahan, menandakan ibunya mengalami depresi akibat ditinggal suaminya," katanya.

Menurut dia, biasanya orang yang menderita penyakit autis memiliki dunianya sendiri tanpa bisa berkomunikasi dengan orang lain, tapi berbeda dengan yang dialami Ratu Bilqis. "Ratu Bilqis bisa diajak bicara, mau dipeluk dan mau digendong oleh orang lain," katanya.

Arist menjelaskan, untuk proses penyembuhan, Ratu Bilqis harus menjalani terapi psiko-sosial, dengan cara diajak bermain, nonton TV dan bersosialisasi dengan anak seusianya. "Ratu Bilqis tidak bisa berbicara karena tidak pernah ada sosialisasi dengan temannya. Ibu kandungnya, hanya mengurung dalam kamar berteralis besi," katanya. Ia menyayangkan tindakan orang tuanya itu.

Ratu Bilqis saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, untuk melihat kondisi psikologinya. Tak hanya Ratu yang harus menjalani terapi, tetapi ibu kandungnya juga harus menjalani terapi.

Terapi yang dilakukan kepada ibu kandungnya itu, kata Arist, harus dilakukan secara terpisah karena Ratu Bilqis tidak bisa disandingkan dengan ibunya yang terkadang sering memarahinya dan membuat Ratu kian depresi. Arist menambahkan, kasus seperti ini juga terjadi di beberapa daerah, bahkan jumlah kasus ini selama tahun 2010 mencapai tujuh kasus. Sementara tahun 2009 lalu, mencapai 24 kasus.

Dokter Ahli Kejiwaan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Tomi Hermansyah, mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada Ratu Bilqis untuk melakukan diagnosa penyakit yang diduga autis. Mengenai kepala Ratu Bilqis yang terkena asbak, kata dia, berdasarkan hasil neurologi, bagian kepalanya tidak apa-apa.

"Kami akan melakukan terapi kepada Ratu Bilqis yang diawasi oleh psikiater anak. Penanganan penyakit ini cukup lama karena harus menjalani beberapa terapi. Terapi yang dilakukan saat ini dengan memberikannya obat," ucapnya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement