Jumat 27 May 2022 05:45 WIB

Kuartal I 2022, Phapros Kantongi Penjualan Melonjak jadi Rp 269,25 Miliar

Pertumbuhan pasar farmasi 2022 diprediksi 10,2 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT Phapros, Tbk
Logo PT Phapros, Tbk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan farmasi, PT Phapros Tbk mencatat penjualan sebesar Rp 269,25 miliar pada kuartal I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 19,51 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 225,29 miliar.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan digitalisasi menjadi salah satu strategi perseroan dari sisi supply chain, penjualan melalui e-commerce, dan digitalisasi proses produksi. “Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tahun ini. Pada akhir tahun ini, dari sisi sales tumbuh 11,7 persen,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (26/5/2022).

Baca Juga

Menurutnya sejumlah strategi yang disiapkan untuk mencapai target itu, salah satunya menggenjot dari sisi penjualan melalui e-commerce. Dia menuturkan, pola belanja masyarakat yang mengandalkan layanan daring (online) selama pandemi masih akan berlanjut, sehingga perseroan menilai strategi pemasaran online bisa turut mendongkrang penjualan produk Phapros.

"Penjualan melalui e-commerce akan terus kami tingkatkan, terutama untuk produk over the counter (OTC)," tuturnya.

Selama 2021 lalu, anak usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk itu juga memiliki kinerja nonfinansial yang diakui pihak lain sebagai wujud kerja keras seluruh pihak di perusahaan, yaitu berupa sembilan penghargaan dan enam sertifikasi, termasuk juga alokasi tanggung jawab sosial yang meningkat 40 persen dibanding 2020.

"Tahun lalu kami juga telah meluncurkan lebih dari 10 produk baru pada kategori terapi untuk cardiovascular, ortopedi, suplemen kesehatan, gastrointestinal, neurotropic, oral corticosteroid. Dengan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat dan tenaga medis terhadap produk obat berkualitas, maka Phapros juga ikut berkontribusi dengan merilis produk terbaru berbasis riset dan penelitian," ucapnya.

Menurut Hadi, tahun ini kondisi makro ekonomi Indonesia serta sektor farmasi lebih baik dibanding tahun sebelumnya saat masih menghadapi pandemi. Pertumbuhan pasar farmasi 2022 diprediksi 10,2 persen, lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya 9,4 persen. Pada 2023, diperkirakan sektor tersebut tumbuh 11,2 persen.

Emiten berkode saham PEHA itu menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 6,64 miliar. Hal itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Phapros David Sidjabat menambahkan besaran itu setara 60 persen dari laba bersih perseroan pada 2021.

“Dividen yang kami distribusikan secara persentase cukup besar. Kami mendistribusikan 60 persen dari laba yang kami dapatkan di 2021, jumlahnya sebesar Rp 6,64 miliar," kata dia.

Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 11,07 miliar. Adapun realisasi ini turun 77,17 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 48,49 miliar.

Pada tahun ini perusahaan juga melakukan perubahan pengurus perseroan. Berdasarkan hasil RUPST Tahun Buku 2021, telah diputuskan adanya penggantian pada posisi komisaris independen dan perubahan pada posisi direktur pemasaran dan direktur produksi perseroan, sehingga struktur dewan komisaris dan direksi menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu

Komisaris: Masrizal Achmad Syarief

Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar

Komisaris Independen: Bimo Wijayanto

Dewan Direksi

Direktur Utama: Hadi Kardoko

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: David Sidjabat

Direktur Pemasaran: Imelda Alini Pohan

Direktur Produksi: Ida Rahmi Kurniasih

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement