Rabu 08 Dec 2021 05:27 WIB

Produk Asuransi Kesehatan Manulife Tumbuh 19 Persen

Produk asuransi Manulife tumbuh 19 persen pada kuartal ketiga 2021

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Bayu Hermawan
Manulife
Foto: *
Manulife

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk asuransi kesehatan Manulife Indonesia pada kuartal III 2021 tumbuh 19 persen dari seluruh kanal distribusi dibandingkan tahun 2020. Tingginya permintaan masyarakat terhadap produk asuransi kesehatan ini dipengaruhi faktor pandemi Covid-19 yang masih terjadi dan penetrasi asuransi yang kian membaik.

Tercatat pada Juni 2021 meningkat menjadi 3,11 perse. Hal tersebut membuat produk asuransi Manulife Indonesia masih tetap menjadi primadona nasabah pada 2021.

Baca Juga

Head of Product Management PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) Richard Sondakh menyebutkan, situasi pandemi saat ini membuat masyarakat kian peduli terhadap kesehatan. Selain itu, edukasi yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga ikut membantu mencerahkan masyarakat dalam berasuransi. 

“Melihat situasi pandemi Covid-19 sekarang yang masih belum berakhir, maka produk asuransi kesehatan di tahun 2022 masih tetap menjadi pilihan utama masyarakat,” kata Richard dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (8/12). 

 

Hal itu sejalan dengan hasil survei Manulife Asia Care 2020 yang dirilis awal tahun ini di mana sebanyak 98 persen responden di Indonesia menyatakan mereka telah mengambil langkah untuk mengelola kesehatan dan keuangan di tengah situasi pandemi. Bahkan, 43 persen responden Indonesia menyatakan telah berinisiatif mencari informasi seputar produk dan layanan asuransi dalam rangka merespons pandemi. 

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata responden dari negara-negara lain yakni 32 persen. Survei ini dilakukan di delapan pasar Asia, yakni Cina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam dengan melibatkan 3.946 responden.

Mengenai prospek asuransi kesehatan pada  2022, Richard tetap optimistis, peluang untuk industri asuransi masih tetap terbuka lebar. Dikatakan, dengan kondisi pandemi yang masih belum berakhir, maka industri asuransi masih berpotensi bertumbuh lebih baik lagi. Contohnya, kata Richard, salah satu produk Manulife Indonesia yang diluncurkan pada akhir Oktober 2021 lalu yakni MiAction dalam waktu satu bulan telah memberikan kontribusi lebih dari 1.000 polis. Tren ini, kata dia, akan terus berlanjut di tahun 2022.

OJK mencatat, premi asuransi kesehatan di Indonesia meningkat 7,5 persen pada Mei 2021. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Riswinandi menyebutkan, peningkatan itu terjadi karena industri asuransi jiwa menyediakan produk asuransi kesehatan secara lengkap yakni pemberian manfaat dan penggantian biaya tenaga medis, serta manfaat pembayaran tunai selama nasabah menjalani perawatan di rumah sakit.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Ryan Charland menambahkan, naiknya kesadaran masyarakat memproteksi diri di tengah pandemi Covid-19 memberi sinyal positif bagi industri asuransi di Indonesia. Menurut Ryan, di Manulife, tiga produk asuransi kesehatan yang paling banyak diminati masyarakat adalah MiUltimate HealthCare (MiUHC), Hospital Income (Proteksi Prima Medika Danamon) dan Group Life & Health Product.

Komitmen industri asuransi memberikan proteksi terhadap nasabahnya bisa dilihat dari realisasi pembayaran klaim yang diajukan oleh nasabah. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia ( AAJI) mencatat, sejak Maret 2020 hingga Juni 2021 total klaim Covid-19 yang dibayarkan industri asuransi sebesar Rp 3,74 triliun. 

Sedangkan, Manulife Indonesia hingga 30 September 2021 telah membayar klaim terkait Covid-19 sebesar Rp 497 miliar. Sementara itu, dalam lima tahun terakhir, Manulife Indonesia telah membayarkan klaim akhir kontrak (maturity) sebesar Rp 2,4 triliun kepada lebih dari 90 ribu nasabah dari sekitar 2 juta lebih nasabah Manulife Indonesia.

Chalenar Isak M Sitorus (55), salah satu agen Manulife Indonesia yang telah bergabung sejak 1999 menjelaskan, berbagai fasilitas yang disiapkan Manulife Indonesia seperti layanan digital jauh sebelum Covid-19 terjadi cukup membantu mereka dalam memberikan informasi kepada nasabah. Ia mengatakan, pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap perlindungan kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement