Selasa 18 May 2021 15:17 WIB

Studi: Minyak Kedelai Bisa Cegah Sakit Jantung

Para ahli berpendapat bahwa minyak kedelai jauh lebih sehat dibanding kelapa sawit.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Para ahli berpendapat bahwa minyak kedelai jauh lebih sehat dibanding kelapa sawit.
Foto: Pixnio
Para ahli berpendapat bahwa minyak kedelai jauh lebih sehat dibanding kelapa sawit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar masyarakat Indonesia kerap menggunakan minyak kelapa sawit untuk menggoreng pangan. Namun demikian, para ahli berpendapat bahwa minyak kedelai jauh lebih sehat dibanding minyak kelapa sawit.

Sekelompok peneliti ilmu gizi dari Pennsylvania State University dan Texas Tech University melakukan analisis dari studi sebelumnya yang meneliti efek minyak kedelai terhadap kesehatan, termasuk aspek yang berkaitan dengan pencegahan penyakit kardiovaskular, kadar lipid darah (kolesterol), peradangan, dan oksidatif. 

Baca Juga

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa lemak tak jenuh ganda dalam minyak kedelai tidak mempengaruhi biomarker inflamasi dan tidak meningkatkan stres oksidatif. Tak hanya itu, ketika minyak kedelai menggantikan lemak jenuh, kadar kolesterol darah menurun. Artinya, minyak kedelai sebenarnya mampu meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol. 

"Secara efektif, bukti menunjukkan minyak kedelai memiliki efek menguntungkan pada risiko penyakit kardiovaskular. Studi juga mendukung konsumsi minyak kedelai sebagai bagian dari diet sehat untuk kesehatan umum dan pencegahan dan manajemen penyakit kardiovaskular," demikian kata peneliti seperti dilansir dari laman Eat This, Selasa (17/5).

Peneliti juga mencatat bahwa pasokan minyak kedelai di beberapa negara seperti di AS, cukup melimpah. Sayangnya, hanya sedikit konsumen yang mengetahui bahwa minyak kedelai jauh lebih menyehatkan dibanding jenis minyak lainnya.

"Ini menjadi masalah, karena studi tahun 2010 mengungkap bahwa di 80 persen negara, dua kali jumlah kasus penyakit jantung koroner dipicu oleh kadar lemak tak jenuh ganda omega-6 yang tidak mencukupi, seperti yang berasal dari minyak kedelai," kata peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement