Ahad 09 May 2021 20:32 WIB

3 Vaksin Ini Diklaim Kebal Terhadap Varian Baru Virus Corona

Ketiga vaksin ini disebut telah teruji dapat melindungi dari varian baru corona.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Ketiga vaksin ini disebut telah teruji dapat melindungi dari varian baru corona.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Ketiga vaksin ini disebut telah teruji dapat melindungi dari varian baru corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki tahun kedua pandemi, belum ada tanda-tanda bahwa virus corona dapat teratasi. Kini bahkan telah muncul berbagai mutasi virus corona di berbagai negara seperti varian B.1.617.2 di India, B.1.17 asal Inggris dan B.1.351 asal Afrika Selatan.

Varian dari India disebut lebih berbahaya dan diduga membuat vaksin yang ada saat ini kurang efektif. Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan pada hari Sabtu (8/5) mengatakan, varian virus corona yang menyebar di India lebih menular dan mungkin menghindari perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin.

Baca Juga

Ilmuwan tersebut mengatakan bahwa faktor ini berkontribusi pada wabah infeksi gelombang kedua secara besar-besaran. Saat ini terdapat 16 kasus varian baru B.1.617.2 di Indonesia.

Akan tetapi, beberapa studi baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang yang ada saat ini efektif meningkatkan kekebalan dari beberapa varian baru virus corona.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tiga vaksin Covid-19 yang telah teruji dapat melindungi dari varian baru virus corona.

 

1. Moderna

Hasil uji coba awal vaksin Moderna menunjukkan peningkatan kekebalan terhadap varian COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Brasil dan Afrika Selatan di antara orang-orang yang mengambil suntikan penguat atau vaksin baru eksperimental.

Moderna mengatakan hasil awal menunjukkan orang-orang yang mendapat suntikan ketiga dari vaksin saat ini atau suntikan ketiga yang merupakan campuran yang direvisi yang dirancang untuk menargetkan varian Afrika Selatan telah meningkatkan tingkat antibodi terhadap varian Afrika Selatan dan Brasil dan COVID-19 asli.

Perusahaan menambahkan bahwa tingkat antibodi terhadap varian Afrika Selatan lebih tinggi pada orang yang mendapat vaksin revisi yang secara khusus menargetkan varian itu, daripada pada orang yang diberi suntikan ketiga dari vaksin aslinya.

"Kami didorong oleh data baru ini, yang memperkuat keyakinan kami bahwa strategi penguat kami harus melindungi terhadap varian yang baru terdeteksi ini." ujar CEO Moderna Stéphane Bancel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement