Masjid London Sediakan Makanan Bagi Nakes Selama Ramadhan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil

Kamis 15 Apr 2021 14:55 WIB

Masjid London Sediakan Makanan Bagi Nakes Selama Ramadhan. Foto:   Masjid Ramadan di Hackney, distrik di timur London, Inggris. Foto: muslimsinbritain Masjid London Sediakan Makanan Bagi Nakes Selama Ramadhan. Foto: Masjid Ramadan di Hackney, distrik di timur London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Masjid di London akan menyediakan ribuan makanan berbuka puasa bagi mereka yang membutuhkan. Makanan buka puasa juga akan diberikan pada tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit setempat selama Ramadan ini. 

Setiap tahun, Masjid London Timur & Pusat Muslim London menampung ratusan orang saat matahari terbenam selama bulan suci Ramadhan untuk berbuka puasa. Namun, kegiatan ini tidak mungkin dilakukan selama Ramadhan 2021 karena pembatasan virus korona. Sebagai gantinya Masjid akan mendistribusikan makanan buka puasa kepada pekerja garis depan di Rumah Sakit yang berada di London dan warga lokal yang membutuhkan.

Baca Juga

"Salah satu hal besar yang kami lakukan di masjid setiap tahun adalah memberi makan beberapa ratus orang yang datang dan berbuka puasa," kata Khizar Mohammad selaku manajer media dan komunikasi masjid London dilansir dari Arab News pada Kamis (15/4).

"Pedoman kesehatan pemerintah saat ini mengizinkan lembaga keagamaan untuk membuka hanya untuk sholat dan oleh karena itu kami tidak dapat menyelenggarakan buka puasa," lanjut Mohammad.

Inisiatif berbuka puasa didanai melalui sumbangan publik. Setiap makan dinilai seharga £ 3 atau Rp60 ribu. Mohammad menyampaikan pengurus Masjid menebar ajakan setiap tahun bagi siapa pun yang ingin menyumbang.

"Memberi makan orang dalam Islam adalah perbuatan baik yang sangat dianjurkan baik itu tamu Anda atau orang miskin dan membutuhkan. Banyak orang menyumbang untuk kampanye buka puasa dan itu didanai oleh mereka sendiri," ujar Mohammad.

Mohammad menyampaikan sumbangan pada tahun 2020 terbilang melimpah. Namun terjadi penutupan masjid di tengah lockdown nasional. Alhasil sumbangan tersebut mendanai makanan buka puasa di Bangladesh.

"Kami mendapat banyak sumbangan tahun lalu yang memungkinkan kami memberi makan lebih banyak orang - tidak hanya secara lokal tetapi juga internasional," ujar Mohammad.

Mohammad menyebut jenis makanannya bervariasi. Selalu ada pilihan daging, vegetarian, buah, kurma, dan sebotol air atau jus. Ia suka memadukan menu karena tidak ingin memberi makanan yang sama selama 30 hari berturut-turut. 

"Biryani selalu menjadi menu di beberapa titik karena popularitasnya," sebut Mohammad.