Tantangan Ramadhan 2021: Dilema Bagi Muslim AS

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah

Selasa 13 Apr 2021 05:03 WIB

Tantangan Ramadhan 2021: Dilema Bagi Muslim AS. Jamaah berdoa di sebuah masjid di Tompkins, New York, Amerika Serikat. Foto: theconversation.com Tantangan Ramadhan 2021: Dilema Bagi Muslim AS. Jamaah berdoa di sebuah masjid di Tompkins, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan kedua di masa pandemi kali ini tentu berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. Ketika tahun lalu kondisi Ramadhan dipenuhi dengan karantina, Ramadhan kali ini dihiasi dengan beberapa fenomena spiritual, medis, dan politik.

Bagi warga Amerika Serikat, Karim Amin (43 tahun), Ramadhan tahun ini membawa peningkatan spiritual dan kretivitas yang tak terduga. “Rasanya tidak enak berada di sekitar Muslim tahun lalu tapi sekarang kami melakukan banyak hal yang luar biasa,” kata pengusaha dan aktivis Baltimore itu.

Baca Juga

Misal, keajaiban doa melalui Zoom, membaca Alquran dengan kerabat yang lebih muda, dan pawai mobil Idul Fitri. Saat Ramadhan dimulai pada Selasa besok, Amin menghadapi beberapa kegalauan seperti memutuskan untuk menunaikan sholat tarawih di masjid dan berbuka puasa di luar.

Dia takut jarak antarjamaah akan terlalu dekat. Yang jelas, dilema dia adalah bagaimana membuat Ramadhan tahun ini bermakna.

“Saya agak takut. Semangat saya lebih kuat tahun lalu. Yang saya miliki hanyalah buku, kata, dan pikiran saya sendiri. Saya benar-benar bisa kembali ke intinya,” kata Amin.

Menurut Amin, fenomena yang terjadi pada tahun lalu membuat makna Ramadhan lebih spiritual. “Semua hal yang Anda baca di Alquran terjadi. Karantina cepat pada April, kerusuhan di jalan, dan drama pemilu nasional. Tahun lalu lebih spiritual dan saya harap kita bisa kembali ke sana,” ujar dia.

Baca juga : Ustaz Fadzlan Ungkap Alasan Bangun Pesantren di Bekasi

Masjid Dar al-Hijrah biasanya dipadati 1.000 jamaah setiap malam selama Ramadhan. Namun, karena pandemi, para ulama harus memikirkan solusi.