Senin 15 Mar 2021 15:03 WIB

IDI Bandarlampung Minta Vaksinasi Covid-19 Dipercepat

Mutasi virus Covid-19 cukup mengkhawatirkan sehingga vaksinasi perlu dipercepat.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandarlampung meminta proses vaksinasi COVID-19 dipercepat dalam menjangkau masyarakat umum keseluruhan.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandarlampung meminta proses vaksinasi COVID-19 dipercepat dalam menjangkau masyarakat umum keseluruhan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandarlampung meminta proses vaksinasi Covid-19 dipercepat dalam menjangkau masyarakat umum keseluruhan. "Ada kekhawatiran kalau prosesnya lama, sedangkan perkembangan mutasi virus ini cepat sehingga pandemi ini akan semakin lama usai," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed, di Bandarlampung, Senin (15/3).

Apalagi isu yang beredar penyebaran varian baru Covid-19 lebih cepat dan masif. Bahkan sudah masuk ke Indonesia sehingga memang diperlukan langkah-langkah inovatif dari pemerintah guna mencegahnya.

Baca Juga

"Memang vaksinasi harus dipercepat prosesnya, sebelum virus Covid-19 dengan varian baru itu terlanjur menyerang masyarakat luas," katanya lagi.

Menurut dia, berdasarkan informasi yang didapatnya, vaksin Sinovac yang ada saat ini mampu melindungi masyarakat dari mutasi virus itu. "Kabar baiknya, vaksin yang ada saat ini (Sinovac) bisa melindungi dari mutasi itu, cuma kita belum tahu itu benar atau tidak. Cuma saya tidak tahu katanya Sinovac yang digadang-gadang mampu melindungi dari varian baru Covid-19 diganti dengan vaksin lainnya," kata dia.

Namun begitu, ia pun menyadari, dalam proses mempercepat vaksinasi kepada masyarakat harus didukung stok vaksin dengan jumlah yang banyak. Sementara sampai saat ini Indonesia masih mendapatkannya secara impor.

"Kita harus menyadari vaksin barang impor, dalam hal jumlah dan sebagainya (saya) tidak tahu pasti," kata dia.

Baca juga : KPK Berpeluang Panggil Anies Baswedan

Pihaknya akan tetap mengikuti rencana Kementerian Kesehatan terkait berapa banyak dosis yang akan disuntikkan kepada masyarakat. "Saya harap semuanya dapat di vaksinasi guna membentuk kekebalan masyarakat dan ada hitungannya, berapa persen dari jumlah penduduk," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement