Kamis 18 Feb 2021 01:45 WIB

Sempat Terhambat, Israel Izinkan Vaksin Masuk ke Gaza

Israel sempat dituding menghambat masuknya vaksin ke Gaza

Rep: Ferginadira/ Red: Nashih Nashrullah
Israel sempat dituding menghambat masuknya vaksin ke Gaza. Ilustrasi vaksin.
Foto: istimewa
Israel sempat dituding menghambat masuknya vaksin ke Gaza. Ilustrasi vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY— Otoritas Palestina (PA) mengirim pengriman awal vaksin Covid-19 ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, Rabu (17/2) waktu setempat. Ini terjadi dua hari setelah pihak Palestina menuduh Israel mencegah pengiriman vaksin di tengah keberatan dari beberapa anggota parlemen Israel. 

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengatakan, bahwa PA telah mengirim 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia. Seorang fotografer Associated Press di Gaza melihat kiriman tiba pada siang hari Rabu di penyeberangan Kerem Shalom. 

Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan, bahwa pihak berwenang menyetujui pengiriman tersebut. Dia menambahkan, bahwa krisis kesehatan di Gaza bukan kepentingan Israel. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan.

Sebelumnya, anggota parlemen Israel telah memperdebatkan soal izin pengiriman vaksin ke Gaza. Beberapa orang berpendapat bahwa pengiriman itu harus dikaitkan dengan kemajuan pembebasan dua tawanan Israel yang ditahan Hamas dan pemulangan jasad dua tentara Israel yang tewas dalam perang 2014. Anggota parlemen Israel juga menyatakan keprihatinan bahwa vaksin akan diberikan kepada anggota Hamas daripada tenaga medis.

Gaza adalah rumah bagi lebih dari 2 juta orang Palestina, banyak di antaranya hidup dalam perbatasan yang sempit. Jalur Gaza yang dikuasai Hamas telah berada di bawah blokade Israel-Mesir sejak Hamas merebut kekuasaan dari pasukan PA pada 2007. 

Baca juga : Bekas Gereja Jadi Pusat Kegiatan Islam

Kementerian Kesehatan Gaza telah melaporkan lebih dari 53 ribu kasus Covid-19 dan setidaknya 538 kematian sejak dimulainya pandemi.

Vaksin asal Rusia awalnya ditanggapi dengan skeptis karena belum menjalani pengujian yang ketat dari vaksin lain. Namun sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif. 

Gelombang pertama vaksin yang datang...

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement