Jumat 25 Dec 2020 09:58 WIB

Jalaludin Rumi: Syukur Itu Anggur, Maka Mabuklah (3)

Syair-syair Maulana Jalaludin Rumi begitu indah menggugah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Elba Damhuri
Jalaluddin ar-Rumi (ilustrasi).
Foto: quantummethod.org
Jalaluddin ar-Rumi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID – Jalaludin Rumi meninggal 747 tahun yang lalu, yang baru saja dirayakan peringatan kematiannya di Konya, Turki.

Maulana Jalaluddin Rumi merupakan seorang sufi yang dikenal akan syair-syairnya yang menggugah jiwa. Puisi-puisi Rumi bernafaskan ketuhanan, dan kerinduan kepada Allah SWT semata. 

Tak lupa, dalam puisinya pula Rumi kerap mengingatkan manusia terhadap kebahagiaan dan rasa syukur atas nikmat yang diberi.

Dalam buku Belajar Hidup dari Rumi karya Haidar Bagir disebutkan, manusia menurut Rumi harus berjuang untuk mengembangkan kepribadiannya sehingga mampu berada di dalam takdir yang dia dapat. 

Menurut Rumi, manusia diturunkan ke bumi dengan kebebasannya memilih. Maka itu dia harus berusaha mengisi kehidupannya dengan kebahagiaan dengan berupaya sungguh-sungguh. 

BACA JUGA: Jalaludin Rumi: Reuni dengan Tuhan (2)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement