Sabtu 12 Dec 2020 05:42 WIB

Tim Candra Wijaya Kalahkan Tim Taufik Hidayat 3-2

Kedua tim beraksi di Legend’s Vision Mix & Match Badminton Challenge Indonesia 2020.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Candra Wijaya (kanan) bersama para pemain tim Golden Patriot.
Foto: Dok Taufik Hidayat
Candra Wijaya (kanan) bersama para pemain tim Golden Patriot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atraksi-atraksi menarik ditampilkan para bintang bulu tangkis Indonesia pada laga bertajuk Legend’s Vision Mix & Match Badminton Challenge Indonesia 2020. Dalam laga yang digelar Jumat (11/12) sore di Taufik Hidayat Arena, Jakarta Timur, tim Golden Patriot yang dikapteni Candra Wijaya menang dengan skor 3-2 atas tim Red Army yang dipimpin Taufik Hidayat.

Golden Patriot menang di tunggal pertama dengan skor 30-21. Dua kemenganan lain dipetik di partai ganda kedua dan ganda ketiga dengan skor identik, 15-11 dan 15-11. Sementara Red Army unggul di ganda pertama dengan 15-13 dan tunggal kedua dengan 30-23.

Baca Juga

"Ada keberuntungan di pihak Golden Patriot. Susunan pemain yang kami turunkan bisa tampil maksimal semua untuk meraih poin. Tadi kami tetap main all out, meskipun ini hanya laga ekshibisi," ujar Candra, kapten tim Golden Patriot.

"Awalnya hanya untuk fun. Tetapi setelah bertanding di tengah lapangan, semua tidak mau mengalah dan selalu ingin hasil terbaik," komentar Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Tim Golden Patriot yang menjadi pemenang diperkuat Candra bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo, Muhammad Rian Ardianto, Tommy Sugiarto, Gabriel Christopher Wintan Wijaya, dan Galuh Dwi Putra.

Sementara Red Army dibela Taufik bersama Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian, Sony Dwi Kuncoro, Teges Satriaji, dan Muhammad Nendi Novatino.

Masing-masing tim terdiri atas enam pemain, termasuk sang kapten. Mereka turun bertanding di lima nomor. Yaitu, tiga partai ganda dan dua tunggal. Di partai tunggal, poin maksimal adalah 30. Sementara 15 poin untuk permainan ganda.

Meskipun hanya berupa laga hiburan, para pemain ternyata begitu serius untuk menunjukkan kemampuan terbaik di tengah lapangan. Apalagi, berbeda dengan regulasi yang selama ini ada, para pemain bisa keluar-masuk melakukan pergantian pemain layaknya di pertandingan bola voli atau basket. Khusus pemain ganda, pergantian pemainnya adalah sepasang pemain.

Uniknya dalam laga tersebut, meski masing-masing kapten adalah pemain spesialis tunggal dan ganda, baik Taufik maupun Candra juga mampu tampil menarik saat melakoni nomor yang bukan spesialisasinya. Taufik bisa bermain kompak di ganda bersama Marcus Fernaldi Gideon. Begitupun Candra bisa tampil solid saat turun sendirian di nomor tunggal.

Yang paling menarik ketika Taufik/Marcus berhadapan dengan Candra/Kevin Sanjaya. Bahkan dalam satu momen, Marcus malah duel satu lawan satu melawan Kevin di tengah lapangan.

“Ini memang partai yang mengibur. Saya bisa bersenang-senang dalam pertandingan ini dan tidak memikirkan soal kalah atau menang,” tutur Taufik.

"Sangat menyenangkan bisa bertanding bersama pemain legends. Dulu saya sering melihat Koh Candra di televisi. Kini bisa main bareng di lapangan. Senang sekali bisa main bareng bersamanya. Ajang ini juga untuk persiapan saya ke Thailand Terbuka awal tahun nanti," komentar Kevin.

"Setelah sembilan bulan tidak ada pertandingan, kini ada kesempatan untuk bermain. Terus terang kami haus akan pertandingan. Laga ini bisa untuk mengobati kerinduan kami akan pertandingan seperti dulu sebelum ada pandemi," tutur Fajar Alfian.

Menurut Berry Tamba, Senior Promotion Executive Yonex-Sunrise, pertandingan tersebut merupakan bentuk inovasi baru yang dilakukan Legends Vision di delapan negara. Ini dengan tujuan untuk menggairahkan kembali semangat bermain bulu tangkis setelah sembilan bulan vakum akibat pandemi Covid-19 yang melanda di banyak negara.

“Laga dalam format baru ini memang sengaja digelar Legends Vision di delapan negara semata-mata untuk meramaikan kembali bulutangkis dan memberikan hiburan segar di tengah pandemi,” tutur Berry.

Selain di Jakarta, laga hiburan yang melibatkan seluruh bintang bulutangkis dunia yang dikontrak Yonex ini, juga berlangsung di delapan negara. Di Jepang sudah digelar pada 29 November dan Korea Selatan (5 Desember). Selanjutnya, bakal berlangsung di China (12 Desember), India (19 Desember), China Taipei (26 Desember), Malaysia (28 Desember), dan Denmark yang waktunya akan ditentukan kemudian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement