Senin 07 Dec 2020 11:14 WIB

KPU Gunung Kidul Mendata Pasien Covid-19 di RS Rujukan

Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang ingin memberikan hak suara akan didatangi petugas

Sejumlah tenaga medis menata tempat tidur di ruangan isolasi pasien COVID-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Sejumlah tenaga medis menata tempat tidur di ruangan isolasi pasien COVID-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan pendataan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di rumah sakit rujukan. Hal ini supaya pada hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah 9 Desember 2020 tetap menggunakan haknya memilih calon kepala daerah yang mereka harapkan.

Ketua KPU Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani di Gunung Kidul, Senin(7/12)  mengatakan, dua hari ini, KPU Gunung Kidul akan melakukan pendataan wilayah yang memiliki pasien terkonfirmasi positif, baik yang berada di rumah sakit atau sedang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.

Baca Juga

"Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang ingin memberikan hak suaranya, nantinya petugas KPPS terdekat didampingi dari Dinas Kesehatan atau Gugus Tugas penanganan Covid-19 akan mendatangi lokasi. Masih ada satu dua hari kedepan untuk mematakan lokasi yang perlu difasilitasi baik yang isolasi maupun di rumah sakit," kata Ahmadi.

Seperti diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Gunung Kidul sebanyak 599.850 jiwa. Jumlah ini terdiri atas pemilih perempuan sebanyak 307.757 jiwa dan sisanya sebanyak 292.093 pemilih laki-laki, dari jumlah itu ada 2.980 orang penyandang disabilitas. Mereka akan mencoblos di 1.900 TPS yang digunakan dalam Pilkada 2020.

Ia mengatakan, nanti di rumah sakit rujukan Covid-19 difasilitasi satu kotak untuk memfasilitasi pemilih yang diisolasi. Namun demikian, KPPS memfasilitasi pencoblosan tergantung permohonan pemilih. "Kalau minta difasilitasi, tentu kami fasilitasi. Kalau tidak mau ya tidak kita datangi," kata dia.

Bupati Gunung Kidul Badingah berharap masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya. Semua masyarakat tetap tenang saat menjelang masa pencoblosan, jangan sampai terpecah belah sehinggapelaksanaan pilkada bisa berjalan lancar.

Ia meminta petugas untuk mengedepankan protokol kesehatan saat memilih pada 9 Desember nanti. "Kami minta petugas dan menyelenggara pilkada mengutamakan protokol kesehatan. Kami juga minta semua pihak menjaga persatuan dan kesatuan, dan keamanan, serta jangan terpecah karena berbeda pilihan," ujar Badingah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement