Rabu 25 Nov 2020 12:13 WIB

Wiku: Tren Kematian Menurun

Kolaborasi pemerintah dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menekan kasus aktif.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 menyampaikan Wiku Adisasmito, terjadi tren penurunan persentase kematian di tingkat nasional yang mencapai 3,19 persen. Menurutnya, capaian ini berkat kerja keras tenaga kesehatan dalam melakukan perawatan pada pasien Covid di berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia.

“Karena itu, kami mengapresiasi setinggi-tingginya tenaga kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan, serta yang sudah berusaha keras memberikan rawatan intensif yang berkualitas sehingga mampu menekan persentase kematian di tingkat nasional,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/11).

Selain itu, Satgas juga mengapresiasi masyarakat yang telah berinisiatif dan bersedia memeriksakan dirinya sebagai upaya deteksi dini. Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan peluang kesembuhan pasien Covid.

Namun, Wiku juga menyampaikan, jumlah kasus aktif secara nasional masih belum terkendali pada pekan ini. Hingga 22 November, Satgas mencatat kasus aktif di Indonesia mencapai sebesar 12,78 persen atau menurun 0,05 persen dari pekan sebelumnya.

Meskipun terjadi penurunan kasus aktif secara nasional, namun Wiku menyebut, jumlah kasus aktif masih cenderung mendatar. “Angka ini masih cenderung mendatar yang menandakan bahwa laju penurunan kasus aktif terhenti. Atau dengan kata lain, penularan tidak terkendali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” kata Wiku.

Wiku mengatakan, masih belum terkendalinya kasus aktif nasional ini disebabkan karena liburan panjang dan kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Karena itu, Satgas meminta pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan, sosialisasi, penegakan disiplin, dan pemberian sanksi kepada masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan tanpa pandang bulu.

“Kolaborasi pemerintah dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menekan kasus aktif di tingkat nasional,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement