Sabtu 14 Nov 2020 02:20 WIB

Taman Jurug Bakal Terapkan Pembayaran Nontunai

Transaksi nontunai memiliki banyak kelebihan seperti cepat, mudah dan aman

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Warga melintas di depan pintu masuk Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang diberi tanda menjaga jarak di Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020). Kebun binatang TSTJ akan dibuka kembali pada 19 Juni 2020 dan menerapkan aturan normal baru sesuai protokol kesehatan yaitu salah satunya dengan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan
Foto: ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA
Warga melintas di depan pintu masuk Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang diberi tanda menjaga jarak di Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020). Kebun binatang TSTJ akan dibuka kembali pada 19 Juni 2020 dan menerapkan aturan normal baru sesuai protokol kesehatan yaitu salah satunya dengan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) berencana menerapkan pembayaran secara nontunai di semua lini. Transaksi nontunai memiliki banyak kelebihan seperti cepat, mudah dan terjaga keamanannya.

Selama ini, TSTJ telah menjual tiket masuk kepada pengunjung melalui daring. Namun, pembelian tiket secara langsung di loket masih dilayani meski petugas mengimbau agar pengunjung menggunakan pembayaran nontunai.

Dalam mendukung rencana penerapan pembayaran nontunai di semua lini di TSTJ, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo melakukan sosialisasi pembayaran nontunai di TSTJ pada Jumat (13/11).

Sosialisasi tersebut untuk memberikan pemahaman dan informasi terkait sistem pembayaran non tunai khususnya QRIS kepada  pedagang UMKM , pemilik wahana permainan, mitra kerja sama serta jajaran manajemen TSTJ.

 

Acara dihadiri dari berbagai pihak antara lain, perwakilan Pemkot, perwakilan BI Solo, Kepala Kanwil Bank Mandiri, perwakilan LINK Aja Kota Solo, mitra kerjasama TSTJ, Pedagang UMKM di TSTJ dan seluruh karyawan TSTJ.

Dalam Sambutanya, Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan, pembayaran non tunai perlahan akan diterapkan di semua lini TSTJ, baik dari tiket masuk, pedagang maupun wahana permainan.

"Hal ini sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh Wali Kota dan peraturan pemerintah tentang anjuran pembayaran menggunakan cashless dan mengurangi pembayaran dengan tunai," kata Bimo seperti tertulis dalam siaran pers.

Deputi BI Solo, Gunawan Purbowo, menjelaskan, QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia. Proses transaksi dengan QR Code dapat dilakukan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Dengan adanya QRIS ini, maka seluruh transaksi pembayaran yang menggunakan QR Code hanya memerlukan satu QR Code. Karena kode QR itu sudah terintegrasi dengan seluruh aplikasi yang menyediakan atau menerima pembayaran dengan QR code.

"Nanti tidak ada lagi cerita uang hilang atau pengembalian uang kecil susah. Orang cukup dengan satu kartu bisa melakukan pembayaran, tidak perlu bawa uang cash," terangnya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan sosialisasi secara detail tentang QRIS  dengan  penerapan langsung yang disampaikan oleh pihak LINK Aja dan Bank Indonesia. Kegiatan tersebut diharapkan bisa mendukung terlaksananya pembayaran nontunai khususnya di area TSTJ.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement