Senin 26 Oct 2020 23:50 WIB

Petani Lebak Kembali Lakukan Gerakan Percepatan Tanam

Gerakan percepatan tanam dilakukan karena curah hujan cenderung meningkat

Petani Lebak mempercepat proses Musim Tanam.
Foto: dok Kementan
Petani Lebak mempercepat proses Musim Tanam.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, kembali melakukan gerakan percepatan tanam sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.

"Kami dan petani lainnya di sini melakukan gerakan tanam serentak," kata Samian (55) seorang petani di Blok Cibungur Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (26/10).

Gerakan percepatan tanam dilakukan petani tersebut menyusul tingginya curah hujan selama dua pekan terakhir itu. Saat ini, kata dia, petani yang menggarap lahan persawahan di wilayahnya sudah ditanami padi seluas 30 hektare.

Mereka petani melakukan gerakan percepatan tanam itu, karena pada bulan September 2020 lalu memasuki panen."Kami terpaksa melakukan percepatan tanam kembali sehubungan curah hujan tinggi," kata Samian yang menggarap lahan seluas satu hektare.

Menurut dia, gerakan percepatan tanam yang dilakukan bulan Oktober 2020 dipastikan panen awal Februari 2021. Sebab, petani di sini menanam padi menggunakan benih bersertifikat dengan masa panen sekitar 110 setelah hari tanam.

Selama ini, benih padi bersertifikat dapat menguntungkan usaha petani pangan, karena produktivitasnya tinggi juga tahan terhadap serangan hama. "Kami panen September 2020 lalu menghasilkan produktivitas enam ton gabah kering pungut dan jika diakumulasikan menjadi beras sebanyak lima ton. Jika harga beras itu dijual Rp8.000/Kg maka bisa menghasilkan pendapatan Rp40 juta," katanya menjelaskan.

Yayan (50) seorang petani di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan petani di sini semua sudah merealisasikan percepatan tanam serentak. Sebab, menurut dia, pada bulan Oktober-November memasuki musim penghujan yang cukup panjang hingga awal Januari 2021.

Selama ini, mereka petani di wilayahnya menanam padi secara serentak jika musim hujan tiba, karena tidak memiliki saluran irigasi.

"Kami sejak turun-temurun tanam padi jika musim hujan, karena umumnya sawah di sini sawah tadah hujan," katanya menjelaskan.

Begitu pula Memed (45) seorang petani Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak mengaku dirinya sudah empat hari terakhir menanam padi karena setiap sore hujan turun hingga persawahan miliknya teraliri air.

"Kami sangat terbantu adanya musim hujan itu, karena bisa melaksanakan percepatan tanam," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengajak petani agar melakukan gerakan percepatan tanam serentak pada Oktober dan November guna mendukung program ketahanan pangan nasional.

Selama ini gerakan percepatan tanam serentak tentu manfaatnya cukup besar, selain musim panen merata juga dapat terhindar dari serangan hama, katanya."Kami minta petani agar melakukan gerakan percepatan tanam padi," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement