Senin 12 Oct 2020 15:17 WIB

Seribu Polisi Ikut Tes Cepat Usai Amankan Aksi UU Ciptaker

Sejauh ini, belum ada petugas yang melaporkan sakit usai mengamankan aksi.

Petugas kepolisian berjaga saat massa dari KSPI berunjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (12/10). Sebanyak 1.000 petugas dari kepolisian di kawasan DPR/MPR RI telah menjalani tes cepat Covid-19 usai mengamankan aksi penolakan UU Cipta Kerja pada pekan lalu.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas kepolisian berjaga saat massa dari KSPI berunjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (12/10). Sebanyak 1.000 petugas dari kepolisian di kawasan DPR/MPR RI telah menjalani tes cepat Covid-19 usai mengamankan aksi penolakan UU Cipta Kerja pada pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.000 petugas dari kepolisian di kawasan DPR/MPR RI telah menjalani tes cepat Covid-19 usai mengamankan aksi penolakan UU Cipta Kerja pada pekan lalu. Sejauh ini, belum ada keluhan dari para petugas yang turun mengamankan aksi kemarin.

"Di DPR/MPR sudah kita tes cepat sekitar 1.000 personel. Hasilnya belum tahu karena baru dilaksanakan semalam. Kita tes karena anggota juga ingin sehat," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto saat ditemui di Jakarta, Senin (12/10).

Lebih lanjut, Heru mengatakan belum ada keluhan dari para petugas terkait gejala Covid-19 seperti demam, batuk kering atau pun sesak nafas. "Sampai saat ini belum ada ya (yang menyampaikan mengalami gejala Covid-19). Namun memang kemarin ada yang sakit dan dirawat di RS Polri Kramat Jati," ujar Heru.

Heru memastikan nantinya para petugas lainnya yang bertugas selama pengamanan aksi penolakan UU Cipta Kerja akan mendapatkan layanan pengetesan Covid-19. "Pasti, pasti kita tes (petugas yang bertugas dalam pengamanan aksi penolakan UU Cipta Kerja)," ujar Heru.

Seperti diketahui, di Jakarta Pusat pada Kamis (8/10) terdapat dua aksi dari elemen buruh dan mahasiswa yang terbagi di DPR/MPR RI serta kawasan Istana Merdeka.

Aksi di dekat kawasan Istana Merdeka berakhir ricuh dan menimbulkan banyak kerusakan pada fasilitas publik seperti halte TransJakarta, stasiun MRT, hingga pembatas trotoar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement