Rabu 07 Oct 2020 14:05 WIB

Shalawat Redakan Emosi Massa Tolak Ciptaker di Tasikmalaya

Kericuhan warnai demonstrasi tolak UU Cipta Kerja di Kota Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Massa aksi di depan gedung DPRD Kota Tasikmalaya mulai memasuki halaman gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (7/10).
Foto: Bayu Adji P.
Massa aksi di depan gedung DPRD Kota Tasikmalaya mulai memasuki halaman gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Massa aksi di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya terus bertambah. Aksi yang diisiasi oleh mahasiswa untuk menolak UU Cipta Kerja, diikuti juga oleh berbagai elemen masyarakat yang datang belakangan. 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, massa yang sebelumnya berjumlah ratusan terus berlipat ganda menjadi ribuan. Massa aksi terus memaksa masuk gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

Baca Juga

Massa aksi sempat menjebol pagar gedung perwakilan rakyat itu. Tak lama, massa pun mengelilingi gedung dan mencoba masuk ke ruang rapat DPRD Kota Tasikmalaya.

Sejumlah massa yang terpacing emosi juga menimpuki gedung DPRD. Pos sekuriti di depan gedung juga tak lepas dari sasaran. Kaca-kaca pos itu dipecahkan oleh massa.

Namun, koordinator aksi dari atas mobil komando terus mengingatkan massa untuk tak terprpovokasi. Polisi juga ikut mengingatkan massa untuk tetap tenang dan tak melakukan tindakan kekerasan. 

Koordinator aksi di atas mobil komando kemudian bershalawat. Massa yang sebelumnya sempat terprovokasi akhirnya kembali tenang. Massa aksi kembali duduk di sekitaran gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

"Kita harus mencabut lagi UU Ombimbus Law, tapi semua harus ikuti instruksi dari mobil komando. Tidak ada pengrusakan," kata orator dari atas mobil komando. 

Aksi mahasiswa di Kota Tasikmalaya itu merupakan bentuk dari respon disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi Undang-Undang oleh DPR pada Senin (5/10). 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement