Ahad 20 Sep 2020 16:56 WIB

Khofifah Kampanyekan Pakai Masker di Bojonegoro

Saat ini memakai masker bukan sekadar kewajiban tapi menjadi suatu kebutuhan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) membagikan masker kepada warga (ilustrasi)
Foto: Antara/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) membagikan masker kepada warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa melakukan kegiatan bersepeda dan kampanye tentang pentingnya memakai masker kepada masyarakat Bojonegoro, Ahad (20/9). Di kegiatan tersebut, Khofifah didampingi oleh Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah dan beberapa jajaran pemerintahan lainnya.

Gubernur perempuan pertama Jatim itu menegaskan, saat ini memakai masker bukan sekadar kewajiban. Menggunakan masker menjadi sebuah kebutuhan bagi masing-masing individu. Untuk itu, dia meminta warga Bojonegoro supaya patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19. 

Baca Juga

Kegiatan pembagian masker sekaligus bersepeda ini dimulai dari halaman Kantor Bakorwil Bojonegoro. Kemudian dilanjutkan ke Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro. Lalu menyinggahi Pasar Kota, Radio Istana dan Stasiun Bojonegoro. 

Khofifah menegaskan, mengenakan masker saja belum cukup untuk melindungi diri dari Covid-19. Masyarakat harus menggunakan masker dengan tepat dan benar sehingga dapat terlindungi dari virus corona. Dalam hal ini masyarakat harus mengindari penggunaan masker yang hanya menutup mulut dan tidak rapat. 

"Memakai masker adalah salah satu hal sederhana namun memiliki dampak yang besar bagi pemutus mata rantai penyebaran Covid-19. Masyarakat bisa tetap produktif namun aman dan terlindungi dari Covid-19 jika disiplin pakai masker yang benar," jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/9).

Setelah melangsungkan gowes, rombongan Gubernur Jatim melanjutkan agendanya untuk menghadiri HUT Koperasi Kareb ke-44 di Gedung Koperasi Kareb, Kabupaten Bojonegoro. Pada kesempatan tersebut, Khofifah berharap eksistensi koperasi bisa terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro dan Jawa Timur. "Bahkan Indonesia agar lebih produktif," ungkap Khofifah.

Menurut Khofifah, UMKM dan Koperasi telah berkontribusi terhadap 54 persen PDRB Jawa Timur. Oleh sebab itu, pergerakan ekonomi melalui koperasi juga menjadi bagian yang penting untuk menyinergikan dengan kekuatan ekonomi yang lain. Sinergitas dan kolaborasi merupakan sebuah keniscayaan yang harus dibangun saat ini.

Khofifah juga berpesan agar pelaku UMKM dan koperasi terus menguatkan jaringan. Kemudian meningkatkan keterampilannya untuk menjual secara daring. Teknis promosi dan format produk yang ditawarkan harus lengkap, termasuk legalitas izinnya juga.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement