Rabu 09 Sep 2020 17:37 WIB

Erick Thohir: Selamat Jalan Pak Jakob

Sebagai pendahulu di industri media, Erick menilai Jakob sebagai mentornya

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Gita Amanda
oto ini diambil sudah cukup lama, ketika saya bersama Alm Pak Jakob Oetama dan Pak Dahlan Iskan @dahlaniskan19 . Kedua figur ini adalah mentor saya di industri media.  Hari ini saya sangat berduka. Selamat jalan Pak Jakob, terima kasih telah banyak memberikan ilmu yang sangat berguna.
Foto: IG Erick Thohir
oto ini diambil sudah cukup lama, ketika saya bersama Alm Pak Jakob Oetama dan Pak Dahlan Iskan @dahlaniskan19 . Kedua figur ini adalah mentor saya di industri media. Hari ini saya sangat berduka. Selamat jalan Pak Jakob, terima kasih telah banyak memberikan ilmu yang sangat berguna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir, menyatakan duka cita mendalam atas meninggalnya pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama. Berdasarkan informasi, Jakob meninggal pada usia 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9).

"Hari ini saya sangat berduka, selamat jalan Pak Jakob," Tulis Erik Thohir di akun Instagram resminya, Rabu (9/9).

Baca Juga

Sebagai pendahulu di industri media, Jakob dan Dahlan Iskan ia sebut sebagai mentornya. Bahkan, Jakob ia sebut telah berperan besar dalam menancapkan fondasi media di Indonesia. "Terimakasih banyak telah memberikan informasi yang sangat berguna," kata Erick.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Foto ini diambil sudah cukup lama, ketika saya bersama Alm Pak Jakob Oetama dan Pak Dahlan Iskan @dahlaniskan19 . Kedua figur ini adalah mentor saya di industri media. Hari ini saya sangat berduka. Selamat jalan Pak Jakob, terima kasih telah banyak memberikan ilmu yang sangat berguna. Terima kasih sudah menancapkan fondasi media di Indonesia.

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir) on

Jika menilik ke belakang, tokoh pers nasional itu awalnya ingin menjadi pastor, alih-alih jurnalis. Namun, seiring waktu, dirinya menjadi guru dan wartawan hingga pebisnis.

Hingga akhirnya, bersama PK Ojong, Jakob Oetama mendirikan Harian Kompas pada 28 Juni 1965. Tak sampai di situ, setelah mendirikan Kompas, dirinya juga kembali mendirikan media berbahasa Inggris The Jakarta Post pada 25 April 1983.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement