Selasa 04 Aug 2020 18:58 WIB

Saat Al-Fazari Mengurai Matematika

Nama Al Fazari tak hanya melambung di bidang astronomi.

Rep: Yusuf Asiddiq/ Red: Muhammad Hafil
Saat Al-Fazari Mengurai Matematika. Foto: Matematika (Ilustrasi)
Foto: clare.cam.ac.uk
Saat Al-Fazari Mengurai Matematika. Foto: Matematika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kemampuan intelektual Muhammad ibnu Ibrahim al-Fazari tergali secara optimal. Ini didukung dengan gairah Baghdad, yang pada masa itu gencar mengembangkan tradisi ilmiah. Nama al-Fazari tak hanya melambung di bidang astronomi, tapi juga dalam matematika.

Hal tersebut tercermin dari buku Sindhind yang dia terjemahkan. Tak hanya memiliki pengaruh luas di kalangan astronom Muslim, buku ini juga dianggap sangat penting bagi para ahli di Barat. Versi bahasa Inggris dari buku tersebut dikerjakan oleh sarjana asal Inggris, David Pingree.

Baca Juga

Dari kalangan cendekiawan Muslim, adalah Khawarizmi yang menjadikan karya terjemahan al-Fazari itu sebagai rujukan utama untuk menulis tabel astronominya yang terkenal. Ini merupakan tabel astronomi tertua dari peradaban Islam. Satu setengah abad kemudian tabel itu direvisi oleh astronom asal Andalusia, al-Majriti.

Karya itu menjadi acuan bagi karya-karya lain di Timur dan Barat. Selain itu, tabel tersebut lantas menggantikan tabel Yunani dan India yang dikenal sebelumnya, bahkan digunakan di Cina. Tak hanya piawai di bidang astronomi, al-Fazari juga mampu mengurai metode aritmatika yang tercantum dalam Sindhind.

Ini menjadi pedoman penting bagi para pakar matematika Muslim. Al-Fazari mengenalkan ilmu matematika Hindu dengan sistem angka dan nol. Philip K Hitti dalam History of the Arabs, mengungkapkan, terjemahan karya al-Fazari membuka jalan masuknya sistem angka ke dalam tradisi keilmuan Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement