Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Pedagang Minuman, Ibu Angkat Anak Jalanan dan Puluhan Kucing

Selasa 28 Jul 2020 13:44 WIB

Red: Gita Amanda

Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Foto: MPR
Bamsoet berharap pemerintah daerah menaruh perhatian bagi rakyat di sektor mikro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Udara, Sabtu (25/7) pagi, itu terasa segar. Cuaca cerah. Sinar matahari hangat menyentuh kulit. Berolahraga jalan santai, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengitari Taman Proklamasi Menteng, Jakarta Pusat.

Sesaat mata Bamsoet tertuju kepada penjual minuman yang tengah menjajakan dagangannya di trotoar Taman Proklamasi. Ada sesuatu yang berbeda. Sang Ibu penjual minuman berjualan ditemani oleh puluhan ekor kucing.

Baca Juga

"Namanya, Ibu Rupiah. Cukup unik. Berprofesi sebagai pedagang minuman. Ia sekaligus menjadi ibu angkat puluhan kucing liar di tempatnya berdagang," ujar Bamsoet seperti tayang dalam kanal YouTube Bamsoet Channel.

Ternyata, Ibu Rupiah bukan orang biasa. Ia merupakan perintis kemerdekaan Republik Indonesia. Mengaku sebagai Relawan Perintis sejak era Soekarno. Pernah ikut menjadi anggota delegasi RI sampai ke Korea Selatan.

"Ketika itu, katanya, Duta Besarnya adalah Sarwo Edhie Wibowo. Ayahanda Ibu Ani Yudhoyono, Bapak Mertua Pak SBY," tutur Bamsoet.

Ibu Rupiah tinggal di wilayah Pegangsaan, Jakarta Pusat, dari tahun 1961. Sejak ditinggal meninggal suaminya, ia harus menghidupi dua orang anaknya sendiri.

Tidak mempunyai modal besar, Ibu Rupiah memilih menjual minuman. Dalam sehari pendapatan yang bisa diraih rata-rata hanya sekitar Rp 150 ribu. Kalau rezeki bagus, ia bisa mengantongi hampir Rp 300 ribu.

Toh, bagi wanita yang sudah memasuki masa senja ini, seberapa pun rezeki yang diperoleh tetap disyukuri. Uang hasil berjualan minuman digunakan untuk mengontrak satu kamar di bawah kolong jalan rel layang kereta api. "Tidak jauh dari tempatnya berdagang. Rp 500 ribu per bulan," kata Bamsoet.

Dampak pandemi Corona sangat terasa bagi Ibu Rupiah. Selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Ibu Rupiah tidak bisa berjualan. Sempat nekat berdagang. Akibatnya, kursi dan karpet tempat berjualannya disita petugas. Beruntung, ia sudah bisa kembali berdagang sejak satu bulan lalu.

Walau hanya berjualan minuman dengan hasil yang tidak terlalu besar, tak menyurutkan niat Ibu Rupiah untuk berbagi dengan sesama. Siapa sangka, ia juga memiliki 10 anak angkat yang berasal dari jalanan. Bersama kedua anak kandung dan 10 anak angkatnya, Ibu Rupiah rela tidur berdesakan di kamar kontrakan yang sempit.

Tak hanya itu. Ibu Rupiah pun merupakan penyayang binatang. Ia memelihara sekitar 20 ekor kucing liar. Kucing-kucing tersebut kerap menemani Ibu Rupiah berjualan di Taman Proklamasi. Salah satunya yang selalu dekat bernama Jalu.

"Walau terasa getir, namun saya menangkap kesan mereka tetap tidak putus asa dalam berjuang memenangkan kehidupan. Bahkan memberikan kehidupan bagi yang lainnya. Puluhan ekor kucing dan sepuluh anak yang berasal dari jalanan. Luar biasa. Semoga pemerintah daerah menaruh perhatian bagi rakyatnya yang berjuang di sektor informal usaha mikro," kagum Bamsoet.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler