Ahad 21 Jun 2020 00:50 WIB

DKI Urus Hak Pengelolaan untuk Renovasi 63 Pasar Tradisional

Salah satu pasar tradisional yang akan direnovasi ialah Pasar Palmerah.

Pekerja menggiling cabai yang merupakan salah satu bahan baku bumbu masak jadi di Pasar Palmerah, Jakarta, Jumat (6/1).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pekerja menggiling cabai yang merupakan salah satu bahan baku bumbu masak jadi di Pasar Palmerah, Jakarta, Jumat (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi DKI sedang mengurus hak pengelolaan (HPL) untuk merenovasi 63 pasar tradisional di Ibu Kota. Ia menyebut renovasi dilakukan untuk menjadikan pasar tradisional lebih bersih, sehat, harga yang terjangkau, dan jarak dekat dengan pemukiman warga.

"Kami sedang mengurus HPL di kantor Kementerian BPN(Angraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional), insya Allah dengan bantuan Kementerian BPN dipimpin oleh Pak Sofyan Djalil, ada 63 pasar yang segera akan kami bangun," kata Riza usai meninjau Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu.

Baca Juga

Dikutip dari laman djkn.kemenkeu.go.id, HPL bukan merupakan hak atas tanah sebagaimana Hak Milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), dan Hak Pakai (HP) yang diatur dalam Undang-Undang Pokok Agraria (UU PA). HPL adalah sebagian dari tanah negara yang kewenangan pelaksanaan Hak Menguasai Negara (HMN) yang dilimpahkan kepada pemegang HPL.

Riza menyebutkan salah satu pasar yang akan direnovasi tersebut adalah Pasar Palmerah, Jakarta Barat. Nantinya, di sana juga akan dilengkapi dengan hunian vertikal.

"Pasar ini sudah lama, kita akan segera melakukan perbaikan, renovasi. Ini rencananya dibuat jadi pasar yang lebih baik, lebih modern, dan ada hunian nanti di atasnya," kata Riza.

Menurut Riza, pasar yang terintegrasi dengan pemukiman dan sarana transportasi tersebut dapat memudahkan masyarakat dan pedagang untuk ke pasar. Ia berharap HPL yang sedang diurus Pemprov DKI segera keluar sehingga masyarakat dapat menikmati pasar yang bersih serta nyaman dan terintegrasi dengan transportasi umum.

"Masyarakat ke depan bisa memiliki pasar yang dekat jaraknya, yang bersih, yang sehat yang tentu harganya murah terjangkau, dan pedagangnya juga bisa senang berjualan dekat dengan transportasi ini, juga bisa menjadi TOD (transit oriented development)," kata Riza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement