Selasa 02 Jun 2020 15:47 WIB

Prancis Masuki Fase II Pelonggaran Aturan Pembatasan

Prancis memulai tahap kedua dari pelonggaran aturan pembatasan selama pandemi

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Keluarga dengan mengenakan masker wajah bersepeda pada akhir pekan pertama setelah dua bulan diberlakukannya lockdown di Paris, Prancis,Ahad (17/5). Prancis mulai melongarkan lockdown secara bertahap di tengah pandemi COVID-19.
Foto: EPA-EFE / Julien de Rosa
Keluarga dengan mengenakan masker wajah bersepeda pada akhir pekan pertama setelah dua bulan diberlakukannya lockdown di Paris, Prancis,Ahad (17/5). Prancis mulai melongarkan lockdown secara bertahap di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis memulai tahap kedua dari pelonggaran aturan pembatasan selama pandemi Covid-19, yang dimulai pada Selasa (2/6). Pelonggaran juga dilakukan setelah data resmi menunjukkan tingkat wabah yang terus berkurang di negara itu.

Pelonggaran awal aturan pembatasan di Prancis pertama kali berlaku pada 11 Mei. Dalam fase kedua saat ini, restoran dan kafe yang berada di zona hijau atau di mana virus corona jenis baru tidak aktif beredar diizinkan kembali dibuka.

Baca Juga

Di zona oranye, taman-taman dapat dibuka sementara restoran hanya diperkenankan beroperasi di area luar ruangan. Pembatasan perjalanan hanya untuk 100 kilometer juga akan dicabut.

"Kebebasan pada akhirnya akan menjadi aturan dan membatasi pengecualian," ujar Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe dalam sebuah pernyataan dilansir France 24, Selasa (2/6).

Prancis secara total mengkonfirmasi 28 ribu kematian akibat Covid-19. Meski demikian, jumlah kenaikan kasus infeksi virus dinilai telah melambat dalam beberapa pekan terakhir.

Selain itu, tidak ada lagi zona merah atau wilayah di mana penyebaran virus corona jenis baru aktif di Prancis. Kafe, bar, dan restoran yang ditutup di seluruh negeri mulai 14 Maret lalu dapat dibuka kembali kepada pelanggan dengan ketentuan meja berjarak setidaknya satu meter.

Namun, aturan lebih ketat ditetapkan di zona oranye. Hanya area luar atau terbuka yang akan tersedia untuk menampung pelanggan. Paris telah berjanji untuk memungkinkan bisnis melanggar batas trotoar, jalan, dan tempat parkir.

Sekolah menengah, yang tetap ditutup di zona merah setelah pelonggaran kuncian awal, kini diizinkan untuk dibuka kembali di seluruh negeri. Protokol kesehatan yang ketat tetap berlaku untuk sekolah ketika anak-anak kembali di tengah epidemi yang berkelanjutan. Ini berarti jumlah yang kembali per kelas pada hari tertentu tetap sangat terbatas.

Pertemuan lebih dari 10 orang tetap terlarang di ruang publik. Kolam renang, pusat kebugaran, taman hiburan, teater, dan ruang konser yang berada di zona hijau termasuk di antara yang dapat dibuka kembali pada Selasa (2/6), kemudian di zona oranye mulai 22 Juni mendatang. Pada 22 Juni, bioskop di Prancis seluruhnya juga akan diizinkan dibuka kembali.

Pembatasan perbatasan negara tetap diberlakukan hingga 15 Juni. Tetapi Prancis mendukung untuk membuka kembali mereka sejak saat itu seandainya situasi kesehatan memungkinkan. Termasuk tidak memberlakukan masa karantina bagi para pelancong yang datang dari negara-negara Eropa.

Meski sempat menurun, dalam 12 hari berturut-turut, dilaporkan jumlah kematian akibat Covid-19 meningkat, dengan sebanyak 31 pada Senin (1/6). Secara keseluruhan, lebih dari 14 ribu pasien infeksi virus corona jenis baru masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement