Sabtu 16 May 2020 21:25 WIB

Positif Covid-19 di Makassar Jadi 566 Orang

Ada tambahan kasus terkonfirmasi positif 19 orang di Kota Makassar.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pasien positif Viruscorona Disease (COVID-19) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan masih mengalami peningkatan menjadi 566 kasus setelah ada tambahan kasus positif baru 19 orang.

"Ada penambahan pasien positif. Sejauh ini virus itu tidak akan hilang bila masyarakat belum sadar menerapkan protokol kesehatan," ujar Juru Bicara Covid-19 Kota Makassar, Ismail Hajiali, Sabtu (16/5).

Menurut dia, apa yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Gugus Tugas Covid-19 dengan mengecarkan rapid tes di 18 pasar induk dan pasar tradisional, serta 14 puskesmas bagi Juru Parkir dan pengemudi Ojek Online sangat membantu mendeteksi orang yang memiliki reaktif korona.

Selain itu, selama empat hari dilaksanakan rapid tes masssal atau tes cepat Covid-19 pada 12-15 Mei 2020, banyak ditemukan pedagang serta kolektor yang reaktif setelah tes.

"Rapid tes ini akan terus jalan dan dilakukan untuk menemukan orang-orang yang terindetifikasi sehingga bisa mengurangi orang yang terpapar," katanya

"Kita berharap agar warga tetap patuh menjalankan protokol kesehatan, jaga jarak dan gunakan selalu masker itu yang utama," tambah Kepala Dinas Infokom Makassar itu.

Data Dinas Kesehatan Kota Makassar, 16 Mei 2020, jumlah pasien positif tercatat 566 kasus, termasuk 107 kasus dari luar Makassar. Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 585 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.120 orang.

Sementara data untuk Sulsel jumlah positif Covid-19, sebanyak 917 kasus, sembuh 313 orang, dirawat 552 orang dan meninggal dunia 52 orang.

Sedangkan untuk status PDP sebanyak 1.386 orang, sehat dan diperbolehkan pulang 942 orang, dirawat 322 orang dan meninggal dunia 122 orang. Sementara ODP tercatat 4.664 orang, 3.728 selesai dipantau dan masih dipantau 936 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement