Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Bamsoet Kembali Bagi Sembako, Kali Ini Pengemudi Bajaj

Jumat 08 May 2020 14:44 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Bamsoet memberikan bantuan kepada para supir bajaj, di daerah Pulogadung Jakarta, Jumat (8/5).

Bamsoet memberikan bantuan kepada para supir bajaj, di daerah Pulogadung Jakarta, Jumat (8/5).

Foto: MPR
Bamsoet berbagi sembako dengan Gerak BS dan Relawan 4 Pilar MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan Relawan 4 Pilar MPR RI tak berhenti menyalurkan bantuan kemanusiaan ke berbagai elemen masyarakat. Setelah sebelumnya ditujukan kepada guru ngaji, ustadzah, seniman, pengemudi ojek online, dan supir taxi, kali ini bantuan paket sembako diberikan untuk para supir bajaj. Bantuan ratusan paket sembako berisi beras, mie instan, minyak goreng, sabun, kornet, kecap dan teh.

"Para supir bajaj adalah bagian dari kelompok masyarakat yang mengandalkan pendapatan harian. Mereka biasanya mengantarkan pegawai yang turun dari stasiun KRL menuju kantor. Ataupun mengantar ibu-ibu ke pasar. Ditengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam upaya memerangi Covid-19, praktis kegiatan perkantoran maupun jual beli di beberapa pasar terhenti sebagian. Membuat pendapatan para supir bajaj turun tajam," ujar Bamsoet usai memberikan bantuan kepada para supir bajaj, di daerah Pulogadung Jakarta, Jumat (8/5).

Acara pembagian sembako kepada supir Bajaj ini dihadiri oleh  Ketua Paguyuban Tarmiji, Bajaj Jakarta Timur, Kapolsek Pulogadung Jakarta Timur, Ketua Umum Motor Besar Indonesia (MBI) Rio Castelo, Ketua Umum Gerak BS Aroem Alzier dan Wakilnya Amriyati.

Mantan Ketua DPR RI ini menambahkan, dari pengakuan para supir bajaj, jangankan untuk membawa uang pulang ke rumah, membayar setoran kepada pemilik bajaj saja relatif susah. Sepinya tarikan membuat uang yang masuk ke kantong mereka kosong.

"Sedikit bantuan ini, paling tidak bisa membantu meringankan beban mereka. Dan diharapkan masyarakat lainnya ikut membantu,” tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mendorong pemerintah provinsi DKI Jakarta, dengan APBD mencapai 87,95 triliun, bisa merealokasi anggarannya untuk memperbesar bantuan sosial agar cakupannya bisa menyentuh berbagai kelompok masyarakat. Mengingat DKI Jakarta merupakan epicentrum penyebaran Covid-19, pencegahan melalui PSBB yang turut membuat pendapatan beberapa kelompok masyarakat menurun harus diantisipasi dengan pemberian bantuan sosial.

"Sekelas Pemprov Ibu Kota dengan managemen kerja aparatur sipil negara yang profesional, seharusnya tak perlu lama berkutat dengan data siapa yang berhak menerima bantuan sosial dan siapa yang tidak berhak. Terlalu lama menyalurkan bantuan akibat lemahnya birokrasi, akan membuat rakyat semakin sengsara. Jangan sampai rakyat yang tak terkena Covid-19, malah menderita akibat kelaparan," pungkas Bamsoet.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler