Senin 20 Apr 2020 20:34 WIB

Gubernur Jabar: Persiapan PSBB Bandung Raya Sudah 100 Persen

Gubernur Jabar mengatakan persiapan PSBB Bandung Raya sudah 100 persen.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, persiapan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya telah 100 persen. Emil mengatakan penerapan PSBB di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang, telah belajar dari penerapan PSBB di daerah lain. 

Petugas dari kepolisian dan TNI pun sudah menyiapkan titik-titik pengamanan. Begitu juga dengan bantuan sosial senilai Rp500 ribu dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang telah mulai disalurkan supaya dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa tertangani.

Baca Juga

"Pak Kapolda (Jabar), Pangdam III/Siliwangi, dan jajaran dalam lima wilayah Bandung Raya ini sudah menyiapkan titik-titik pengamanan, kemudian persiapan penegakan disiplin bagi yang melanggar," kata Kang Emil seusai mengikuti Rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (20/4).

"Tadi saya sampaikan evaluasi Bodebek ini harus diperbaiki dan hasilnya dijadikan standar operasional prosedur (SOP) protap Polda Jabar. Supaya Bandung Raya belajar dari Jakarta, belajar dari evaluasi Bodebek, sehingga menghasilkan PSBB terbaik," ujarnya.

Kang Emil menyatakan, pemberlakuan PSBB Bandung Raya akan disertai dengan konsistensi rapid diagnostic test (RDT) masif. Sebab, tes masif dapat menunjang keberhasilan PSBB Bandung Raya karena tujuan pembatasan sosial tersebut adalah memutus rantai penularan, merawat dan mengobati penderita Covid-19. "Keberhasilan PSBB ini adalah digunakan tes masif bersamaan, sehingga menghasilkan peta persebaran yang bisa dikendalikan. Kita bertekad Tim Gugus Tugas Jawa Barat harus menjadi percontohan kesuksesan PSBB," katanya lagi.

Sebagai tindak lanjut hasil tes cepat, menurut Kang Emil, Pemprov Jabar akan menggelar tes melalui pemeriksaan dengan teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) bagi warga terindikasi positif Covid-19. "Karena kami punya kapasitas melompat dari 140 sampel per hari menjadi 2.000 sampel per hari, maka tes swab ini akan kita intensifkan di zona PSBB di 10 kota/kabupaten," ujarnya.

Menurut Kang Emil, Pemprov Jabar berupaya menguatkan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 dengan menambah 71 rumah sakit rujukan, sehingga total ada 105 rumah sakit rujukan yang tersebar di Jabar. Selain itu, sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Jabar mengalihfungsikan gedung maupun stadion sebagai ruang isolasi.

"Saya laporkan, selain rumah sakit pasien-pasien Covid-19, sudah bergeser ke nonrumah sakit. Salah satunya BPSDM Cimahi, kemudian di Cikarang Bekasi, dan tempat-tempat lainnya. Dan ini mengindikasikan kami terus melakukan persiapan-persiapan terkait apa yang kita kategorikan darurat," katanya pula.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement