Kamis 16 Apr 2020 08:42 WIB

Otoritas Saudi Dukung Industri Lokal Produksi Jutaan Masker

Industri lokall Saudi berhasil membuat 3,7 juta masker.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Industri lokall Saudi berhasil membuat 3,7 juta masker. Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Industri lokall Saudi berhasil membuat 3,7 juta masker. Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAUDI – Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi, menyatakan memproduksi 3,7 juta masker setiap pekan untuk memenuhi kebutuhan dan melindungi warga dari virus corona. Sebanyak 3,7 juta masker tersebut diproduksi delapan pabrik Saudi. 

Dilansir dari Al Arabiya, masker, ventilator, dan hand sanitizer merupakan kebutuhan penting dalam memerangi virus Corona. Sehingga banyak negara mengkhawatirkan kekurangan benda-benda tersebut.  

Baca Juga

Termasuk Arab Saudi, Kerajaan meningkatkan produksi barang-barang tersebut secara lokasl demi memenuhi pasokan kebutuhan primer saat corona. Sebanyak 49 pabrik di Arab Saudi menghasilkan lebih dari 1,5 juta liter pembersih dan awal bulan ini, beberapa outlet media melaporkan bahwa Arab Saudi hampir menghasilkan 1.000 ventilator per pekan. 

Juru bicara otoritas, menambahkan bahwa badan pemerintah mendukung industri lokal tersebut. Arab Saudi juga telah menghentikan mengekspor semua peralatan medis sejak pandemi Covid-19 menyerang negaranya. 

 

Kerajaan ingin memastikan setiap rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas untuk menangani pasien Covid-19 dalam jumlah besar.  

Untuk diketahui, Arab Saudi telah melaporkan sebanyak 5.862 orang terkonfirmasi terjangkit virus corona, dengan jumlah kematian sebanyak 79 pasien.  

"Pemerintah Arab Saudi telah melakukan banyak hal, memberikan prioritas kepada warga negara (terinfeksi) dan (menjaga) keselamatan mereka (yang belum terinfeksi), serta kepada sektor swasta turut berkontribusi dengan memberikan apa yang mereka miliki untuk mendukung negara dan melindungi warga negara," kata Kepala Komite Industri Nasional dalam Dewan Kamar Saudi, Abdulrahman al-Ubaid, kepada surat kabar al-Riyadh. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement