Rabu 15 Apr 2020 13:54 WIB

AS Cabut Dana, Australia dan Selandia Bertekad Dukung WHO

AS membekukan sementara pendanaan untuk WHO karena dinilai gagal hadapi corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Logo WHO
Foto: Ist
Logo WHO

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA — Pemerintah Australia dan Selandia Baru bertekad terus mendukung dan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah pandemi Covid-19. Hal itu diutarakan kedua negara setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membekukan sementara pendanaan untuk WHO. 

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, dia bersimpati pada kritik Trump terhadap WHO. Hal itu terutama karena WHO mendukung dibukanya kembali pasar besar di Wuhan, China, tempat wabah atau penularan Covid-19 diyakini bermula.

Baca Juga

“Namun demikian, WHO juga sebagai organisasi melakukan banyak pekerjaan penting, termasuk di sini, di kawasan kami, di Pasifik. Dan kami bekerja sama dengan mereka,” ujar Morrison pada Rabu (15/4).

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern turut mengakui peran penting yang diemban WHO saat dunia menghadapi pandemi. “Pada saat seperti ini,  kita perlu berbagi informasi dan kita perlu memiliki saran yang dapat kita andalkan, WHO telah menyediakannya,” ucapnya. 

Oleh sebab itu, Selandia Baru akan terus memberikan dukungan kepada WHO. “Kami akan terus mendukungnya dan terus memberikan kontribusi kami,” ujar Ardern.

Trump telah memutuskan membekukan sementara pendanaan untuk WHO. Dia menilai WHO gagal dalam melaksanakan tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab. Trump menyebut lembaga kesehatan dunia itu turut mempromosikan “disinformasi” China tentang virus yang kemungkinan menyebabkan wabah meluas. 

AS adalah donor terbesar WHO. Tahun lalu, Washington mengalokasikan 400 juta dolar AS untuk lembaga kesehatan dunia tersebut atau sekitar 15 persen dari anggarannya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement