Senin 06 Apr 2020 06:54 WIB

Setoran Dividen tak Capai Target, BUMN Siapkan Strategi Baru

BUMN berupaya melakukan efisiensi dan mengurangi beban.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Setoran dividen perusahaan negara pada tahun ini diprediksi tak mencapai target. Perusahaan milik pemerintah (BUMN) pun memutar otak mencari strategi baru.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Setoran dividen perusahaan negara pada tahun ini diprediksi tak mencapai target. Perusahaan milik pemerintah (BUMN) pun memutar otak mencari strategi baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setoran dividen perusahaan negara pada tahun ini diprediksi tak mencapai target. Perusahaan milik pemerintah (BUMN) pun memutar otak mencari strategi baru.

Salah satu BUMN, PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk menyatakan perseroan telah menyusun sejumlah strategi baru dalam menyikapi kondisi virus corona. Sesuai arahan Kementerian BUMN saat ini perseroan juga telah menyiapkan strategi terkait kondisi pasar, financial stressing, supply chain dan peluang bisnis ke depan.

Baca Juga

“Sedikit banyak pasti akan memengaruhi kinerja perseroan, apalagi ditambah dengan tren nilai kurs dolar AS yang terus mengalami kenaikan,” ujar Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (5/4).

Tren dolar AS yang terus meningkat sangat mempengaruhi bisnis perseroan. Apalagi, sejumlah transaksi perseroan dilakukan dengan mata uang dolar AS.

 

Saat ini, kata Wijaya, perseroan telah melakukan berbagai mitigasi dan kebijakan terkait keselamatan dan kesehatan karyawan. Mitigasi itu dimulai dari penetapan protokol di kantor dan pabrik, sehingga pengaturan pola kerja yang mengacu pada prinsip physical distancing.

“Kesehatan karyawan baik di pabrik dan jalur distribusi menjadi perhatian utama, karena ujungnya untuk kesehatan dan keselamtan konsumen juga,” ucapnya.

Sementara Direktur Utama PT Kratakau Steel (Persero) Silmy Karim menambahkan perseroan berupaya mengembalikan putaran roda ekonomi pasca pandemi virus corona. “Agak susah berandai-andai (penurunan pendapatan) karena ini sangat berpengaruh daripada diterapkannya lock down dan kebijakan lain dalam penanganan Covid,” ucapnya.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan perseroan telah menyiapkan berbagai stragei untuk menghadapi pandemi virus corona. salah satunya menurunkan frekuensi penerbangan sambil terus mengurangi biaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement