Senin 30 Mar 2020 17:24 WIB

Penyebaran Virus Corona di Inggris Melambat

Sebanyak 19.522 orang di Inggris positif virus corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pejalan kaki mengenakan masker di Regents Park di London, Inggris, Senin (23/3). Pemerintah Inggris mendorong warga jaga jarak satu sama lain untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Foto: AP Photo/Frank Augstein
Pejalan kaki mengenakan masker di Regents Park di London, Inggris, Senin (23/3). Pemerintah Inggris mendorong warga jaga jarak satu sama lain untuk menghentikan penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penyebaran virus corona di Inggris menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Meski begitu pemerintah telah menyiapkan tes antibodi yang akan siap dalam beberapa hari mendatang.

"Kami pikir epidemi ini akan terus melambat di Inggris saat ini," kata profesor biologi matematika di Imperial College London, Neil Ferguson.

Baca Juga

Pejabat Kesehatan Inggris mengatakan statistik menunjukkan bahwa 1.228 pasien di Inggris yang dites positif virus corona telah meninggal pada Ahad (29/3). Total 127.737 orang di Inggris telah diuji, di mana 108.215 dikonfirmasi negatif dan 19.522 dikonfirmasi positif.

Ferguson mengatakan, sepertiga atau bahkan 40 persen orang tidak mengalami gejala apa pun. Sekitar 2 hingga 3 persen dari populasi Inggris diperkirakan telah terinfeksi oleh virus corona. Namun, data perkiraan itu tidak cukup kuat.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih luas lagi, Ferguson mengatakan tes antibodi sedang dalam tahap akhir validasi. Kemungkinan besar tes itu akan siap untuk digunakan tidak sampai seminggu ke depan.

"Saya tidak akan mengkonfirmasi kapan itu akan tiba," kata menteri kesehatan junior Helen Whately

Inggris telah mulai meluncurkan tes antigen yang berbeda dengan tes antibodi. Tes antigen diberikan kepada petugas kesehatan, tetapi jumlah yang diuji jauh di bawah level Jerman.

Whately mengatakan, kapasitas untuk menguji 10.000 orang per hari, dengan 7.000 orang diuji pada akhir pekan ini. Dia mengatakan, pemerintah berharap mencapai target 25.000 tes per hari selama beberapa minggu ke depan dengan alat tes baru. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement