Senin 16 Mar 2020 17:24 WIB

Ikappi Minta Masyarakat Tidak Lakukan Panic Buying

Awal pekan ini terjadi kenaikan transaksi di pasar hingga 27 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi belanja. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying terhadap kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional.
Foto: Flickr
Ilustrasi belanja. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying terhadap kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying terhadap kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional. Adanya imbauan melakukan social distancing (jarak sosial), masyarakat tidak perlu khawatir dengan melakukan penyediaan stok pangan berlebihan.

"Kami imbau masyarakat dan pedagang tetap lakukan belanja seperti biasa. Tidak perlu menambah volume pembelian berlebihan," kata Mansuri saat dihubungi, Senin (16/3).

Ia menjelaskan, keseimbangan pasar tradisional harus dijaga menjelang masuknya bulan puasa pada April mendatang. Pada awal pekan ini, Mansuri menuturkan terdapat kenaikan transaksi di pasar tradisional, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Kenaikan tersebut berkisar antara 25-27 persen untuk komoditas seperti pangan yang tengah mengalami kenaikan harga. Seperti misalnya gula pasir, beras, telur ayam, hingga rempah-rempah. Adapun, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan permintaan hingga di atas 50 persen seperti bawang putih, bawang bombay, bawang merah, serta makanan olahan seperti tahu dan tempe.

Menurut Mansuri, kenaikan permintaan tersebut masih cukup wajar. Namun, akan berbahaya jika terus mengalami peningkatan karena akan berdampak langsung pada gejolak harga dan inflasi bahan pangan. Sementara, upaya pencegahan penularan Covid-19 juga belum dilakukan di pasar tradisional.

Ia menegaskan, jika sejak satu bulan sebelum memasuki Ramadhan, harga pangan mulai melonjak, dikhawatirkan kenaikan harga pada Ramadhan dan jelang Lebaran akan semakin tidak terkendali. "Masih relatif wajar dan normal, tapi panic buying harus dihindari oleh semuanya," ujarnya.

Pihaknya pun meminta pemerintah untuk melakukan penyemprotan desinfektan serta membantu mempermudah distribusi masker dan hand sanitizer untuk para pedagang di pasar. Ikappi, kata Mansuri, sudah berupaya untuk memenuhi keinginan pedagang dalam menjalankan protokol Covid-19 sesuai imbauan Kementerian Kesehatan, namun dua perangkat kesehatan tersebut sulit diperoleh.

"Jangan paksa kami untuk melakukan itu secara pribadi. Ini butuh bantuan pemerintah karena pasar adalah ruang publik terakhir yang akan ditutup," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement