Selasa 10 Mar 2020 13:29 WIB

Kabar Baik dari Secangkir Kopi untuk Kesehatan Usus

Secangkir kopi yang berkualitas ternyata baik bagi mikrobioma usus.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Secangkir kopi yang berkualitas ternyata baik bagi mikrobioma usus (Foto: ilustrasi kopi)(Needpix)
Foto: Needpix
Secangkir kopi yang berkualitas ternyata baik bagi mikrobioma usus (Foto: ilustrasi kopi)(Needpix)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi penikmat kopi, ada kabar baik. Secangkir kopi yang berkualitas ternyata baik bagi mikrobioma usus. Dilansir melalui marthastewart, Selasa (10/3), kopi baik untuk mikrobioma usus meskipun pada setiap orang akan berbeda-beda.

Ahli Gastroenterologi Integratif dan pendiri Klinik Precisione, Dr Marvin Singh, menyebutkan, kopi beserta komponen di dalamnya dapat memengaruhi mikrobioma usus. Hal ini yang menjadi alasan kopi memang memang berdampak baik bagi kesehatan.

Baca Juga

"Kopi berkualitas tinggi, bersih, organik, bebas jamur, dan bebas racun dapat menawarkan beberapa manfaat kesehatan," kata Singh yang baru-baru ini menjadi tamu di The Coffee, Health, and Science Podcast.

Singh menjelaskan, asam kloragenat yang ditemukan dalam kopi, adalah bahan yang harus diperhatikan. Itu telah terbukti menjadi salah satu senyawa paling signifikan dalam kopi yang dapat berdampak pada mikrobioma usus, dan berkontribusi terhadap perubahan positif pada mikrobioma usus.

 

Singh mengungkapkan, kopi memang sering dikaitkan terhadap sakit perut dan perut buncit. Namun, lanjut Singh, -faktor yang menyebabkan sakit perut dapat bervariasi.

Terkadang sumber sakit perut memang dari kopi itu sendiri karena berpengaruh terhadap kualitas. Namun, kemungkinan terbesar karena berkaitan dengan apa yang ditambahkan ke dalamnya, atau jumlah (besar) yang dikonsumsi. Selain itu, kafein memang bisa menyebabkan iritasi pada usus, dan mengakibatkan gangguan pencernaan.

"Beberapa orang mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena asam lambung jika mereka memasangkan kopi dengan makanan yang memicu mulas seperti makanan tinggi lemak, jeruk, makanan berbasis tomat, atau cokelat," kata Singh.

Di sisi lain, kopi fermentasi juga dapat membantu produksi asam lemak rantai pendek di usus, yang dapat mengurangi peradangan. Konsumsi kopi dapat berbanding terbalik dengan diabetes tipe 2, yang merupakan kondisi peradangan, dan salah satu mekanisme ini dapat dikaitkan dengan pengaruh pada mikrobioma usus.

Jika ragu, pilihlah kopi yang kurang asam, seperti kopi yang lebih gelap dan diminum dingin (dan selalu pilih kopi organik berkualitas tinggi. Namun secara keseluruhan, keasaman kopi seharusnya tidak jadi masalah.

“Ada banyak faktor yang memengaruhi keasaman kopi, tetapi penting untuk diingat bahwa kopi yang Anda minum tidak lebih asam daripada pH lambung normal,” kata Singh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement