Ahad 15 Jul 2018 08:37 WIB

Jokowi: Pandai-Pandailah Memilih Pemimpin

Presiden Jokowi juga mengingatkan masyarakat agar tak curiga dan berburuk sangka

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden RI, Joko Widodo
Foto: Ist
Presiden RI, Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar masyarakat tidak mudah saling curiga atau berburuk sangka kepada orang lain. Menurut dia, hal itu bukanlah budaya dan etika bangsa Indonesia dan juga tidak diajarkan oleh Rasulullah.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Haflah Khataman Alquran dan Haul Al-Maghfurlah K.H. Ahmad Jisam Abdul Manan di Pondok Pesantren An-Najah Gondang, Gondangtani, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Sabtu (14/7) malam.

"Yang benar itu husnu tafahum, selalu berprasangka baik kepada orang lain. Selalu melihat orang lain dengan penuh kecintaan. Tidak gampang curiga. Selalu berpikir positif. Tidak selalu menyampaikan hal-hal yang negatif terus. Merasa benar sendiri. Merasa pintar sendiri. Merasa betul sendiri," ujarnya.

Ia melanjutkan, menjaga persatuan dan persaudaraan penting dilakukan menjelang Pemilihan Presiden 2019 yang akan digelar. Presiden pun berpesan agar masyarakat tetap rukun walaupun berbeda pilihan politik.

"Jadi saya titip jangan sampai karena berbeda pilihan kita menjadi tidak saling sapa antartetangga. Ya sudah beda dengan tetangga ya enggak apa-apa. Tapi tetap rukun. Itu pesta demokrasi kok. Inilah kematangan kita dalam berpolitik, kedewasaan kita dalam berpolitik," lanjut dia, dikutip dari siaran resmi Istana. 

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan masyarakat agar cerdas dalam menggunakan hak pilihnya, termasuk dalam memilih pemimpin. Presiden mengimbau masyarakat agar melihat rekam jejak, prestasi, dan kinerjanya terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan.

"Pandai-pandailah memilih pemimpin karena itu penting. Lihat rekam jejaknya. Prestasinya apa. Kinerjanya seperti apa," kata dia. 

Menurut Jokowi, pelaksanaan dan proses demokrasi di Indonesia saat ini pun semakin matang. Hal ini dilihat dari hasil pelaksanaan pilkada serentak yang baru saja dilaksanakan. 

"171 pemilihan bupati, walikota dan gubernur, saya melihat masyarakat semakin matang masyarakat semakin dewasa dalam memilih pemimpinnya," ucapnya.

Selain itu, Presiden juga mengingatkan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia yang semakin sulit. Di antaranya yakni terjadinya perang dagang antarnegara, radikalisme, hingga revolusi industri. Untuk itu diperlukan persatuan dan persaudaraan untuk menghadapinya.

"Kita ini bersatu saja menghadapi tantangan besar yang semakin sulit belum tentu bisa memenangkan apalagi tidak bersatu. Oleh sebab itu saya mengajak kita semuanya untuk terus menjaga ukhuwah islamiyah kita, menjaga ukhuwah wathaniyah kita," kata dia.

Dalam pertemuan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement