Sabtu 15 Feb 2020 09:43 WIB

Sanksi Buat City, Peluang untuk Sheffield United

UEFA melarang Manchester City tampil di laga Eropa selama dua musim ke depan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Nidia Zuraya
Kiper Sheffield United, Dean Anderson.
Foto: AP Photo/Rui Vieira
Kiper Sheffield United, Dean Anderson.

REPUBLIKA.CO.ID, SHEFFIELD -- Dengan sanksi UEFA terhadap Manchester City, peluang Sheffield United untuk tampil di pentas Liga Champions musim depan kian besar. Hingga pekan ke-26 Liga Primer Inggris, salah satu tim promosi di pentas Liga Primer Inggris musim ini tersebut berada di peringkat kelima klasemen sementara dan unggul dua poin atas pesaing-pesaing terdekatnya.

Seperti dilansir The Guardian, Sabtu (15/2), dengan menggunakan asumsi Manchester City bakal finish di empat besar pada Liga Primer Inggris musim ini, dan upaya banding mereka ditolak, maka satu jatah tampil di Liga Champions musim depan akan jatuh pada klub yang menempati posisi kelima atau posisi tertinggi diluar kuota reguler tampil di Liga Champions berdasarkan peringkat di klasemen akhir Liga Primer Inggris.

Baca Juga

Alhasil, kondisi ini bakal menguntungkan The Blades, julukan Sheffield United, yang berada di peringkat kelima dengan raihan 39 poin dari 26 laga. Tim besutan Chris Wilder itu hanya tertinggal tiga poin dari Chelsea, yang duduk di peringkat keempat, dan unggul dua angka dari Tottenham Hotspur, yang berada di posisi keenam.

Namun, dibanding Spurs, The Blades telah memainkan satu laga lebih banyak. Tidak hanya itu, The Blades pun masih akan bersaing dengan setidaknya lima tim, yang posisinya berada di bawahnya.

Selain Spurs, ada Manchester United, Wolverhampton Wanderers, Everton, Manchester United, yang terus mengincar kesempatan untuk bisa finish di zona kompetisi Eropa.

Sanksi larangan tampil selama dua musim di kompetisi Eropa, yang dijatuhkan kepada City tidak pelak membuat peringkat kelima Liga Primer Inggris jauh lebih bernilai. Namun, kesempatan untuk melakoni debutnya di pentas kompetisi Eropa sejak pertama kali dibentuk pada 1889 tentu tidak ingin dilepas begitu saja oleh The Blades. Apalagi, bisa merumput di level tertinggi kompetisi antar Eropa, Liga Champions.

Sementara buat City, sanksi larangan tampil di kompetisi Eropa dalam dua musim mendatang seperti menjadi pukulan yang begitu berat. Upaya untuk bertahan di papan atas Liga Primer Inggris, apalagi setelah tertinggal jauh dari Liverpool dala perburuan gelar Liga Primer Inggris musim ini, terasa sia-sia.

Padahal, dari segi peringkat, berada di peringkat kedua, The Citizen mampu unggul 12 poin dari Sheffield United di papan klasemen sementara. 

Sebelumnya, UEFA memberikan sanksi kepada City lantaran tim miliki konsorsium asal Abu Dhabi, yang dipimpin Khladoon Al Mubarak, itu kedapatan melakukan pelanggaran dalam pelaporan neraca keuangan dan dinilai melanggar aturan Financial Fair Play.

Keputusan ini pun disambut baik Presiden La Liga, Javier Tebas, yang memang kerap menjadi sosok yang mengkritik belanja besar-besaran City di bursa transfer pemain dalam beberapa tahun terakhir.

''UEFA akhirnya mengambil langkah menentukan, menegakan aturan Financial Fair Play dan memberikan sanksi terhadap pihak yang mendapatkan doping secara finansial. Dalam beberapa tahun terakhir, kami terus berharap UEFA memberikan sanksi terhadap Manchester City. Akhirnya, kami memiliki contoh yang baik. Lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali,'' kata Tebas seperti dilansir The Guardian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement