Rabu 26 Sep 2018 20:21 WIB

Din Syamsuddin Usul Film G30S/PKI Diputar di Mall

Din mengatakan pemutaran film agar tidak melupakan sejarah Indonesia.

Rep: Novita Intan/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengajak ormas Islam untuk menonton bersama film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. Menurutnya hal ini agar tidak melupakan sejarah Indonesia.

"Ini dalam rangka tidak melupakan sejarah menonton G30SPKI, nanti masing-masing ormas Islam dan juga keluarga lain khususnya TNI sangat relevan untuk menonton film itu," ujarnya di Gedung MUI Pusat, Rabu (26/9).

Menurutnya, film tersebut merupakan tontonan bermanfaat bagi masyarakat dengan mengingatkan kembali sejarah Indonesia. Ia pun mengusulkan agar film ini dapat diputar di beberapa pusat perbelanjaan Indonesia.

"Saya kira film ini juga baik untuk generasi milenial, jangan abai terhadap sejarah. Kalau ada piala dunia aja kita nobar, bila perlu kita nonton G30S PKI di mall atau tempat umum," katanya.

Baca juga: TKD Jokowi-Ma'ruf di Jabar akan Gelar Nobar Film G30S PKI

Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf di Jawa Barat berencana menggelar nonton bareng film G-30S PKI yang terbuka untuk masyarakat umum. Menurut Ketua TKD Jokowi-Ma’ruf Jabar, Dedi Mulyadi, untuk mengampanyekan pasangan nomor urut 01 tersebut pihaknya akan menghindari gelaran yang bersifat formal.

“Nanti, pada 29 atau 30 September kami akan menggelar nonton bareng G-30S PKI, kita tidak akan ragu untuk menonton itu,” ujar Dedi kepada wartawan di Kantor DPD Golkar Jabar di Bandung, Selasa (25/9).

Dedi mengatakan, rencananya gelaran ini akan dilangsungkan di Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Bandung. Golkar, akan mengundang seluruh unsur koalisi yang tergabung dalam TKD Jabar termasuk para kepala daerah pendukung Jokowi-Ma’ruf. “Ini terbuka juga buat masyarakat, kapasitasnya bisa sampai seribu , kita siapkan kopi dan bajigur,” katanya.

Saat ditanya tentang urgensi menggelar nobar, Dedi mengatakan, pihaknya ingin menghapus stigma terkait pendukung Jokowi yang alergi terhadap film buatan almarhum Arifin C Noer tersebut. “Urgensinya kita tidak ada problem apapun dengan menonton film itu. Ada stigma seolah-olah kalau tidak nonton, tidak anti-PKI,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement