Kamis 09 Aug 2018 15:55 WIB

Habibie: Manusia Jangan Kalah dengan Robot

Habibie juga memotivasi anak-anak muda agar tidak minder

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Presiden ketiga RI BJ Habibie menghadiri kegiatan Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/8).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Presiden ketiga RI BJ Habibie menghadiri kegiatan Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Para ahli memprediksi pada tahun 2030 mendatang, robot akan menggantikan peran manusia. Karena itu, Presiden RI ketiga yang juga dijuluki sebagai Bapak Teknologi Indonesia BJ Habibie berpesan, agar manusia tidak kalah dengan robot.

"Robot tidak bisa menggantikan apa yang diciptakan oleh Allah. Yang membuat robot itu siapa? Manusia," kata Habibie ketika berorasi dalam pembukaan ilmiah Riset, Inovasi menuju Ekonomi Era Industri 4.0 sebagai bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/8).

Habibie juga memotivasi anak-anak muda agar tidak minder dan selalu percaya dengan kemampuan diri. Dia mengenang, ketika dia mengenyam kuliah di Jerman banyak orang yang menyepelekan kemampuan dia. Tetapi, nyatanya dia bisa berprestasi bahkan bisa merancang beberapa pesawat canggih.

"Pesawat N-250 itu karya anak bangsa. Saya waktu itu sebagai pengambil kebijakan, memberi arahan saja dan ternyata hasilnya bagus. Itu lah yang menandai kebangkitan teknologi nasional. Jadi anda dengan saya itu sama, dengan pemikir Jerman itu juga sama, tidak ada bedanya," kata Habibie.

Dalam menghadapi perkembangan teknologi, dia juga mengajak agar masyarakat Indonesia bersatu-padu. Dari yang muda sampai yang tua, semua golongan, organisasi atau lembaga semuanya mesti bersatu dan sama-sama berpikir untuk memajukan teknologi bangsa.

Dia juga meminta agar masyarakat tidak selalu mengkotak-kotakkan tokoh bangsa, untuk kemudian dikaitkan dengan suatu orde.

"Jangan dianggap kami ini, yang sudah sepuh, bukan orang Indonesia, order baru, atau orde lama. Kami Indonesia, tidak ada kaitannya dengan orde-orde," jelas Habibie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement