Inggit Garnasih Digelari Ibu Agung

Red:

BANDUNG — Inggit Garnasih, istri proklamator RI Sukarno, dianugerahi gelar Ibu Agung oleh sekelompok masyarakat dan komunitas di Jawa Barat (Jabar). Pemberian gelar tersebut merupakan salah satu rangkaian dari pendeklarasikan Februari sebagai Bulan Cinta Inggit Garnasih. Deklarasi ini bertujuan untuk melawan lupa atas perjuangan Inggit selama menjadi pendamping Sukarno.

Gatot Gunawan, Ketua Pelaksana Pameran Cinta Inggit Garnasih, mengatakan, ada lima kegiatan yang dilaksanakan sepanjang Februari untuk memperingati istri kedua Sukarno tersebut. Pertama, deklarasi "Bulan Cinta Inggit" pada 1 Februari 2015. Acara kedua dilaksanakan pada 14 Februari, yaitu kegiatan tabur bunga di pusara Inggit, di TPI Babakan Ciparay, Bandung.

Rangkaian acara juga telah dilakukan pada Rabu (17/2) yaitu hari kelahiran Inggit. Kegiatan yang dilaksanakan adalah monolog yang dimainkan seniman Lelyana Mei di Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, di Jalan Inggit Garnasih Nomor 8 Ciateul, Kota Bandung. Pada saat yang sama juga dilakukan upacara Wening Tujuh Welas oleh Kelompok Anak Rakyat (Lokra) di Sungai Cikapundung.

Rangkaian acara terakhir adalah pameran foto dan artefak yang dilaksanakan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Kota Bandung. "Pameran foto dilaksanakan mulai 24 hingga 28 Februari," kata Gatot, Kamis (26/2).

Pameran foto yang diselenggarakan selama lima hari itu memamerkan dokumentasi-dokumentasi terkait Inggit dan Sukarno. Tidak hanya yang terdapat di Rumah Bersejarah Inggit, tetapi foto yang dipamerkan juga merupakan dokumen pribadi keluarga yang belum pernah dipublikasikan.

Pada pameran itu juga dipajang meja kerja yang selama ini digunakan Sukarno untuk meraih cita-citanya. Terdapat pula akta cerai pasangan suami-istri tersebut. Sebuah batu yang digunakan Inggit untuk membuat jamu demi menyokong perekonomian keluarganya juga dipamerkan pada ajang itu.

Pada kesempatan yang sama, fotografer senior Bandung Inen Rusnan menyerahkan satu foto hasil jepretannya kepada keluarga Inggit. Foto hitam putih tersebut memperlihatkan pertemuan antara Inggit dan istri keempat Sukarno, Hartini.

Guru Besar Sejarah Universitas Padjadjaran (Unpad) Nina Herlina Lubis mengatakan, Inggit berperan besar terhadap kehidupan Sukarno. Inggit kala itu tahu suaminya akan menjadi pemimpin besar. Karena itu, ia pun ikut berjuang dan mendukung Sukarno hingga mengantarnya sampai ke gerbang kemerdekaan.

Nina mengatakan, Inggit adalah istri dan mitra Sukarno. "Meskipun berpendidikan rendah, ia berhati emas. Bung karno pun mengakui berutang budi kepada Inggit," ujar Nina. N c63/mj02 ed: andi nur aminah

 
Berita Terpopuler