Kamis 19 Oct 2017 05:01 WIB

Menorraghia Ketika Nyeri Haid, Apa Itu?

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Nyeri haid
Foto: ist
Nyeri haid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil studi terbaru menemukan, nyeri haid memengaruhi perempuan sehingga harus libur bekerja. Penelitian yang didukung Wear White Again sebagai bagian dari kampanye 'Am I Number 5?' menyebutkan, nyeri haid memengaruhi pekerjaan sedikitnya 4 juta perempuan di Inggris.

Laman Independent mengabarkan, sebanyak 44 persen perempuan mengajukan cuti bekerja dengan alasan diare ketika masa haid tiba. Penelitian tersebut sejalan dengan fakta bahwa 62 persen perempuan tidak mengetahui nyeri haid hebat yang dirasakan merupakan salah satu kondisi medis bernama Menorraghia. Kelebihan atau pendarahan hebat saat menstruasi bisa menyebabkan sakit fisik hingga berdampak butuk bagi kesehatan mental. Rata-rata para perempuan penderita Menorraghia akan merasakan demam, 74 persen kecemasan, dan 69 persen depresi.

Kemudian berdasarkan penelitian, 86 persen penderita Menorraghia selalu mengalami rembesan darah pada pakaiannya. Hal tersebut tentu bukan peristiwa yang ramah untuk lingkungan kantor.

Kemudian sebanyak 58 persen penderita juga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Bahkan 30 persen di antaranya benar-benar harus berhenti melakukan aktivitas karena rasa sakit yang tidak tertahankan.

Namun yang membuatkan hal yang mengejutkan, yakni 49 persen penderitanya merasa hal tersebut adalah hal wajar ketika haid tiba. "Terlalu banyak perempuam yang merasakan sakit tersebut hanya diam dan menganggapnya sebagai hal tabu," ungkap Chief Executive Officer (CEO) Wellbeing of Women Tina Weaver. Wellbeing of Women bekerja sama dengan Wear White Again dan Endometriosis UK dalam melakukan kampanye tersebut. Saat ini kampenye berkesempatan khusus untuk melakukan edukasi pada perempuan mengenai hal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement