Sabtu 16 Dec 2017 08:32 WIB

Program Indigo Bina Puluhan Ribu Generasi Muda

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Indigo.id Telkom
Foto: dok. Pribadi
Indigo.id Telkom

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program Indigo.id, telah membina lebih dari 20 ribu generasi muda dan ratusan startup. Menurut Direktur Digital dan Strategic Portfolio PT Telkom, David Bangun, pihaknya memiliki program seleksi, inkubasi, hingga akselerasi digital startup sejak tahun 2009. Hingga tahun 2017 ini, pihaknya sudah membina 17 ribu orang lebih proses talent nurturing dan 2.000 orang lebih proses taleng selection.

 

"Dari angka itu, 98 startup masuk fase inkubasi, 17 akselerasi, dan 15 startup telah komersial penuh, ujar David dalam siaran persnya belum lama ini.

 

Menurut David, kebijakan tersebut dilakukan karena Telkom sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak hanya dibebani target keuangan dan dividen. Selain itu, Telkom juga harus menjadi agen pembangunan dengan menciptakan dan menumbuhkembangkan ekosistem digital di Tanah Air.

 

Oleh karena itu, kata David, pihaknya mengembangkan itu semua tanpa tanggung. Contoh kerja sama dengan inkubator terbaik dari Silicon Valley telah dilakukan misal dengan Y Combinator yang menjadi inkubator terdepan. Konsepnya adalah adanya people, planet, dan participation. Dari sisi bisnisnya, ia akan terapkan kebijakan ke startup dimulai dari nurturing, selection, upgrade, customer validation, product validation, business model validation, market validation, hingga handover.

 

Cara ini, kata dia, memastikan bahwa Telkom bisa meraih kebutuhan bisnis sekaligus terkoneksi ekosistem. Sehingga, bisnis perusahaan melek situasi dan terhindari disrupsi secara tiba-tiba. "Bagi penggiat startup juga menguntungkan karena mereka bisa manfaatkan pasar Telkom Grup yang demikian besar," katanya.

 

David mengatakan, saat ini pihaknya fokus mencari startup dengan spesialisasi bidang digital advertising, financial service, video atau televisi, music, games, travel, ecommerce, unified communication, cyber security, big data, IoT, dan API.

 

"Kami ini, Telkom, terus bertransformasi dari sekedar jualan telepon dan seluler. Tanpa digitalisasi, kami pasti kena disrupt. Sejauh ini, valuasi saham kami di Asia rangking sembilan, kami sudah mengalahkan Telstra Australia," katanya.

 

Menurutnya, peluang digitalisasi bersama startup menjadi vital karena 52 persen masyarakat Indonesia di bawah 30 tahun sementara pertumbuhan kelas menengah per tahun 8,2 persen sejak tahun 2012. Di sisi lain, baru 30 persen masyarakat yang punya rekening bank serta 73 persen warganet tak mau bayar konten, sehingga peluang harus terus dimunculkan.

 

Dalam kesempatan itu, Indigo.id juga mengumumkan startup terpilih yang masuk program mereka antara lain Lacak.io, Citcall, Disitu, dan Tripal.co yang masuk kategori Market Validation. Selanjutnya, Wakuliner (Business Model Validation) serta Ngabarin, Car Be-On, dan Aplify (Customer Validation), yang seluruhnya diinjeksi modal puluhan hingga ratusan juta rupiah.

 

Sementara itu, dalam helatan Indigo Demo Day, Ery Punta Hendraswara, Managing Director Indigo mengatakan, pihaknya memfasilitasi startup naungannya secara rutin kepada investor. Termasuk juga ke anak perusahaan lain dalam kerangka Telkom Group.

 

"Pada hari ini, ada tujuh startup yang presentasi, terutama mereka yang sudah sukses melaksanakan program Indigo, salah satunya berhasil sinergi dengan Telkom Group," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement