Jumat 26 Nov 2010 08:04 WIB
Awas Bromo

Pemkab Malang Siagakan Petugas Medis di Perbatasan

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, melalui Dinas Kesehatan setempat telah menyiagakan empat orang petugas kesehatan yang berjaga di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo atau perbatasan terdekat dengan lokasi Gunung Bromo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Muhammad Fauzi, di Malang, Kamis, menjelaskan bahwa penyiagaan petugas kesehatan tersebut terkait meningkatnya status Gunung Bromo dari "Siaga" (Level III) menjadi "Awas" (Level IV).

Sementara itu, selain berjaga empat petugas tersebut, juga membuat Pos Terpadu yang berada di Desa Gubuk Klahakh. "Keempat petugas kesehatan tersebut, masing-masing petugas sanitarian dan ahli lingkungan, ahli logistik apoteker, ahli `surveilence` atau penyakit menular," paparnya.

Fauzi mengatakan, terkait peningkatan status ini sejumlah penyakit patut diwaspadai, seperti inspeksi saluran pernafasan atas/akut atau ISPA, penyakit mata serta alergi debu vulkanik.

Untuk itu, Fauzi mengimbau, agar warga tidak sering keluar rumah jika tidak mempunyai kepentingan yang mendesak. "Jika terpaksa keluar, harus mempersiapkan diri dan wajib memakai masker serta kacamata agar terhindar dari debu vulkanik," ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan setempat telah membagikan sedikitnya dua ribu masker kepada warga yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Bromo  yang berada di ketinggian 2.329 mdpl.

Pembagian ini sebagai upaya antisipasi warga agar tidak terserang penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) akibat abu vulkanik Gunung Bromo.

Sementara itu, Camat Poncokusumo, Dwi Ilham, mengatakan bahwa lokasi Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, yang berpenduduk sekitar 1.200 kepala keluarga tersebut dari titik Gunung Bromo berjarak sekitar 15 kilometer.

Desa Ngadas merupakan kawasan Kabupaten Malang yang terdekat dengan lokasi Gunung Bromo, meski demikian masih ada sejumlah desa lainnya, namun masuk di wilayah Probolinggo, seperti Desa Ngadisari dan Cemorolawang.

Ia mengatakan, dengan jauhnya jarak tersebut, membuat penduduk desa tidak terlalu mengkhawatirkan adanya peningkatan status tersebut.

"Lokasi desa kami masih berjarak 15 kilometer dengan pusat Gunung Bromo, dan masih ada sejumlah desa lainnya yang lebih dekat," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement