Jumat 28 Jul 2017 16:25 WIB

Telkomsel Tambah 63 BTS di Pelosok Indonesia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang petugas Telkomsel bersama pemudi Alor mencoba layanan data pada selular di dekat base transceiver station (BTS),
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang petugas Telkomsel bersama pemudi Alor mencoba layanan data pada selular di dekat base transceiver station (BTS),

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perusahaan telekomunikasi Telkomsel membangun 63 base transceiver stations (BTS) melalui program Merah Putih. Program ini dalam rangka mendukung pemerintah memeratakan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia dengan membangun infrastruktur jaringan hingga ke pelosok dan wilayah berpenduduk, namun belum memperoleh akses telekomunikasi.

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan 63 BTS tersebut tersebar di berbagai wilayah, seperti 16 BTS di Nusa Tenggara Timur, tujuh BTS di Nusa Tenggara Barat, 21 BTS di Sulawesi, lima BTS di Papua, dan tiga BTS di Kepulauan Riau. Kehadiran BTS ini diperkirakan mampu melayani kebutuhan komunikasi 120 ribu warga masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan telekomunikasi.

Program Merah Putih diluncurkan sejak 2008. Proyek ini berhasil membuka jaringan di 450 lokasi dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Kapasitas dan kualitasnya pun terus ditingkatkan.

"Telekomunikasi sekarang bukan hanya kebutuhan masyarakat kota besar, namun juga pelosok. Kami berharap lebih banyak masyarakat di pelosok dapat menikmati layanan Telkomsel," katanya dalam pernyataan tertulis, Jumat (28/7).

Kehadiran layanan Telkomsel di sebuah daerah, kata pria yang berkarier di Telkom Group sejak 1990 ini akan mendorong perubahan lebih baik di berbagai sektor di wilayah terkait. Program Merah Putih Telkomsel menerapkan teknologi remote solution system disebut Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP).

Teknologi VSAT-IP berbasis satelit yang didukung teknologi power supply menggunakan solar panel system. Ini adalah solusi layanan komunikasi yang cocok untuk diterapkan di daerah terpencil dengan infrastruktur sangat terbatas dan kondisi geografis eksrem, seperti pedesaan dan wilayah terdepan.

"Teknologi ini membuat pelanggan bisa menikmati layanan suara, pesan singkat (SMS), dan data dengan kualitas memadai," kata Ririek. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement